Rabu, 22 Januari 2014

Untuk Mu Sang Pujaan...

    Dear manusia berpunggung menawan…

Aku menulis surat ini untukmu karena suatu saat kau pasti akan membacanya.
Entah kapan...Aku menulis surat ini untukmu karena punggungmu telah membuatku jatuh hati.
Mungkin ini aneh bagimu, tapi itulah yang sudahterjadi.
Yah, aku bisa jatuh cinta dengan sosok punggung.
Banyak orang yang menganggap punggung sebagai simbol perpisahan, tapi bagiku punggung adalah awal dari segalanya.
Awal dari mencintaimu.

Mengamatimu secara diam-diam....
Tergelitik untuk tahu lebih.....lebih dan lebih jauh lagi tentang dirimu.
Tapi bahkan aku terlalu pengecut untuk memintamu pada-Nya.
Satu yang ku percaya, bahwa apa yang terjadi selalu ada alasannya.
Mungkin sebuah kisah sedang menanti kita. Akankah kita mulai ceritanya?
Peran sudah menanti untuk dimainkan.
Lalu, siapa aku bagi ceritamu?
Atau haruskah segera kuakhiri cerita yang bahkan belum dimulai ini?
Pikiranku mulai bergidik, menduga-duga hatimu sudah terbidik.

    Dear insan berpunggung menawan…Sebuah hati sedang berteduh menunggumu di taman yang gaduh.


Jumat, 17 Januari 2014

Mencintai Mu...

Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku nikmati bayangannya saja tanpa bisa aku miliki. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang sanggup kuhayati bayangannya dan tak pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang bagaikan bintang jatuh, datang sekelebat lalu hilang sebelum tangan ini menggapainya. Seseorang yang hanya mampu aku kirimi isyarat, sehalus udara, awan, langit, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa.

Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki.

Ia kembali menjadi sebentuk punggung yang sanggup kuhayati, yang kuisyarati halus melalui udara, langit, sinar bulan, atau gelembung bir.


Aku begitu bahagia mengamati mu dari belakang...
Kau tahu saat aku menatap punggungmu, aku berharap waktu berhenti dan dunia tiada...
Agar selamanya aku bisa memandangmu...
Namun ketika akhirnya kau tak sengaja melihatku, pastilah aku segera memalingkan pandanganku...
Aku tak sanggup menatap mata indahmu...

Maafkan aku cinta...
Jika aku tak berani mengungkapkan isi hatiku...
Jika aku hanya mengagumi mu dari jauh...
Maafkan aku juga yang selalu mengikutimu dari belakang, mengamati gerak-gerikmu dan terkadang berada disisi tempat tidurmu, menatap bahagia wajahmu yang sedang tertidur lelap...
pernah sekali aku ingin masuk dan berada dalam mimpimu, namun dengan cepat ku urungkan keinginan besar ku itu, karena aku tak ingin kau tau keberadaanku walau hanya dalam mimpi.
Bagaimanapun kau tak boleh tau siapa aku...

Maafkan aku sayang...
Jika aku terus mengikuti mu kemanapun kau pergi.
Meski terkadang harus menyaksikanmu bersenda gurau bersama kekasih hatimu. Sakit memang, tapi aku tak perduli!!!
Biarlah aku seperti ini...
Melihatmu tertawa...
Melihatmu bersedih...
Melihat saat kau bangun pagi dan menggerutu ketika rambutmu tak bisa rapih...
Melihatmu berkumpul bersama teman-teman mu...dan semua yang kau lakukan, aku pasti ada disitu!!!
Kadang aku berada tepat di disisimu, kadang aku bersembunyi dibalik tirai kamarmu, dibelakang sebuah pohon...pokoknya dimana saja agar aku tak terlihat.
Aku cukup bahagia mengagumi dan mencintaimu dengan caraku ini...
Seandainya pun kau tau keberadaanku, apa yang aku lakukan terhadapmu...toh akhirnya kita tetap tidak bisa bersama.
Karena aku sadar betul...kita memiliki hati yang berbeda.
Hati yang kau miliki masih berdegup sempurna, masih dialiri darah dan masih bernyawa, sementara hatiku sudah lama redup, menyatu dengan tanah dibawah sana.

Hanya satu bagian yang hidup dari hatiku itu...dan itu adalah cintaku terhadap mu yang telah lama kusimpan, cinta ini tak akan pernah mati, meski raga ini telah dulu mati.
cinta ini tak akan rusak, meski tubuhku kini telah hancur oleh tanah. Cinta ini akan abadi meski tuhan telah memanggilku yang kini sedang terbaring abadi.

Cinta, maafkan aku...
Ijinkan aku tetap seperti ini...
Mencintai dari dunia ku...

  

Kamis, 16 Januari 2014

JANUARI 2014

Mengamati bulan pertama di tahun 2014 ini. Hujan kerap kali datang, entah pagi, siang atau malam. Membuat cuaca kota Bandung ini cukup dramatis.

Namun hari ini langit sedang berawan, angin bertiup kencang, dan meski matahari bersinar cukup terang dan terlihat angkasa biru di balik timbunan awan, saya tak bisa mengatakan bahwa ini pagi yang cerah. Masih terasa jejak mendung peninggalan hujan semalam. Kendati demikian, pagi ini pun tak bisa disebut pagi yang mendung.

Seolah, alam pagi hari ini mewakili apa yang saya rasakan. Perasaan yang biasa-biasa saja serta emosi yang terkendali.
Sejujurnya saya jarang sekali memiliki perasaan seperti ini, begitu damai dan tenang. Itu mungkin karena di tahun ini saya tidak memiliki rencana, resolusi, impian dan cita-cita yang penting, yang harus saya capai di tahun ini.

Saya biarkan saja segalanya mengalir begitu saja. Toh, semuanya juga berjalan pada garis ketentuan tuhan.
saya melewati pergantian tahun ini dengan ‘abu-abu’. Tak melulu bersemangatkan optimisme, tak juga melulu pesimistis. Semuanya hadir bersamaan dengan kadar yang kurang lebih seimbang, sehingga rasa yang tertinggal di batin saya adalah netral dan datar!

Selasa, 14 Januari 2014

PRETTY DEVY

....Ku langkahkan kaki ku di atas tanah merah yang basah, rumput liar yang tumbuh di sisi kiri dan kanan  jalan setapak ini pun masih meneteskan bulir-bulir air, pertanda hujan baru saja reda di tempat ini.
Udara yang sejuk sore ini…terasa mengosongkan semua fikiranku yg letih…Semua berbaur menjadi rasa ketenangan dalam batin…!!!
    Tempat ini masih sama saja ketika terakhir aku tinggalkan 2 tahun lalu, rumah-rumah sederhana yang berjejer sembarang mengikuti tanah berbukit, hutan bambu dan deretan pohon rindang yang lebat masih mendominasi sebagian lahan tanah di tempat ini.
    Semakin sejuk… membuatku ingin terus berlama-lama menikmati keindahan alam yang telah lama tidak aku rasakan.
Hahhhh...aku menghela nafas!!! Terbayar sudah rasa Letih dan Lelahku Dengan melihat Keindahan Alam ini, keindahan kampung halamanku, keindahan tempat orang tua ku tinggal, keindahan tempat dimana aku di besarkan...keindahan tanah kota Sumedang.
    Sedikit tentang sumedang. 'Kota leutik' ini adalah sebuah kota kecil yang terdapat di antara dua kota besar, yaitu Bandung dan Cirebon. Kota ini sering dikenal sebagai tempat persinggahan bagi mereka yang tengah melakukan perjalanan darat antara Bandung dan Cirebon. Ke khasan tempat ini adalah makanannya, yaitu tahu sumedang yang terkenal memiliki cita rasa yang berbeda dengan makanan sejenis yang terdapat di kota-kota lain.
    Jaman dahulu, wilayah Sumedang telah dikenal sebagai lokasi kerajaan Sumedang larang yang didirikan oleh Praburesi Tajimalela, kota inipun terkenal dengan berbagai macam tempat wisata alamnya yang asri.
    sementara aku...rumahku berada di dataran tinggi di kaki Gunung geulis yang berada di kecamatan Rancakalong, desa Pamulihan.
   
    Aku masih terus berjalan menyusuri jalan yang menanjak naik menuju sebuah rumah yang tidak jauh lagi aku akan sampai disana.
Aku berjalan dengan kesusahan...karena tangan kananku saat ini membawa tas besar yang penuh dengan pakaian dan perlengkapan keperluan ku yang mungkin aku butuhkan selama aku di sini, sementara tangan ku yang lain menenteng tas-tas kecil berisikan oleh-oleh yang sempat aku beli di perjalanan tadi.

Tak lama kemudian rumah itu kini mulai nampak di depanku, menyembul muncul di antara pohon-pohon pepaya yang tumbuh subur di halaman depan rumah.
yaap...rumah panggung kayu berwarna ungu dengan diberi sedikit aksen putih kini tepat berada di hadapanku, rumah sederhana yang di tanami segala macam tanaman ini adalah rumah ku, rumah tempat orang-orang yang kucintai tinggal.
Aku sedikit mempercepat langkah kakiku dan lalu di ikuti langkah kaki lain di belakangku, langkah seorang laki-laki muda yang sedang asik melihat asing ke sekeliling, yang juga sibuk dengan bawaannya.
Aku menengok ke belakang "ayooo...kita sudah sampai", ajakku. Dia mengangguk sambil tak lepas matanya menelanjangi setiap bagian demi bagian sudut luar dari rumah ini.
Dengan tersenyum aku mengisyaratkan agar dia mengikuti ku.
Ku letakkan tas-tas besar yang aku bawa ini di pijakan naik tangga kayu tepat di depan pintu masuk rumah!!!
Aku mengetuk beberapa kali...
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki mendekat, langkah kaki pelan di atas papan kayu...
Perlahan pintu itu mulai terbuka...menimbulkan suara berdecit khas pintu tua.
Tampak seorang wanita paruh baya memakai kerudung hitam polos berdiri dan tersenyum hangat menyambut kami...
Aku memburu kearah nya...ku cium tangan kanan dan kedua pipi nya...

"...mamiiihhh" seraya aku memeluk nya!!!
Lalu di balas dengan sebuah pelukan khas seorang ibu,
Aku makin erat memeluk wanita yang biasa ku panggil mamih itu.

Nampak kini pemandangan bahagia seorang ibu dan anaknya yang saling merindukan.


"Ooppssst..." aku melupakan dia!!!
Lelaki yang tadi bersamaku masih mematung berdiri di luar, memperhatikan kearah kami dengan malu.
lelaki sempal yang sudah menemaniku dari Bandung itu bernama Rama.
Aku mengajaknya masuk dan memperkenalkan pada ibuku.

    Sedikit cerita tentang dia...
Aku belum lama mengenalnya, hanya hitungan hari saja sejak aku bertemu dengan nya. Aku sengaja mengajaknya kemari hanya sekedar menemaniku saja, sekedar teman ngobrol di perjalanan, tapi itu jauh dari keinginanku, karena sepanjang perjalanan dia lebih banyak diam dan kadang asik berkutik dengan handphone nya.
Umur nya lebih muda dariku, perawakannya tinggi namun sedikit bulat, rambutnya berponi samping hingga cocok dengan wajah chuby nya itu. Kesan yang aku dapat pada saat pertama melihatnya adalah dia seorang laki-laki baik dan hmmmm....wajahnya pun manis.

Pertemuan beberapa hari yang lalu itu akan aku kenang selalu. Agar aku tau, mengapa aku sangat mencintainya waktu itu...hari ini...dan kelak...

Pernah sekali aku berdoa pada Tuhan... meminta agar apa yang akan menjadi milikku, akan selalu jadi milikku...karena aku tak pernah ingin lepas dari nya!!!

    Oohhh iyaaa...kalian mungkin bertanya-tanya tentang diriku, siapa diriku? Atau mungkin kalian tidak ada yang ingin tau siapa aku ini...hehehe!!!
Baiklah, nama ku Devy, aku sudah cukup dewasa dengan umur yang sudah kepala 3, aku single dan aku bekerja di sebuah salon di bandung, tinggi ku tidak lebih dari 170 cm, berambut panjang sepinggang hingga cukup kontras dengan tubuh ku yang kurus.
Ada yang unik tentang aku dan aku akan menelanjangi kisah diriku disini...
Kisah hidupku yang manis,,,
Kisah hidupku yang pahit dan semua kedramatisan hidupku......!!!

    Bersambung.......


Alam mimpi

3 dasawarsa sudah saya hidup di alam dunia ini.
Dunia yg menurut saya adalah sebuah alam mimpi.
Mengapa saya berkata demikian...???
Mengapa saya menganggap dunia ini hanya sebuah alam mimpi...???
Itu karena Dunia mimpi dan dunia khayalan adalah dunia favorit saya.
Dunia dimana apa yang kita inginkan bisa terjadi disini.

Pernah suatu ketika, ketika saya masih kecil. saya punya banyak mimpi dan khayalan-khayalan yang luar biasa. Ingin sekali rasanya saya bisa mewujudkan itu semua.

Saya pun akhirnya bercita-cita ingin tinggal di dunia mimpi dan dunia khayalan. Karena hanya disitulah, keinginan-keinginan saya bisa terwujud. Saya pun akhirnya terhanyut dalam dunia itu. dunia itu membuat saya banyak bermimpi, bermimpi dan berkhayal. 

Hanya itulah yang saya lakukan. Saya bermimpi untuk kepuasan saya sendiri. Saya berkhayal hanya untuk membuat apapun yang mustahil menjadi kenyataan. Tapi itu hanya bisa terjadi di dunia khayalan, karena di dunia nyata saya tidak bisa mewujudkan khayalan itu...

Termasuk dalam hal cinta... Cinta yang tak mungkin ku miliki... Memiliki mu untuk menjadi kekasih!!!


Senin, 13 Januari 2014

Catatan kecil tentang Dia

Catatan Cinta ini adalah catatan tentang dia yang dulu pernah hadir singkat dalam hidupku...

Satu malam yang mungkin tidak akan pernah terulang lagi, satu malam yang tidak pernah aku lupa.
Satu malam ketika dia yang aku sayangi berkata “sayang” pada ku!!!
meskipun terucap dengan nada yang kikuk dan datar dan terkesan memaksakan…tapi itu adalah sebuah kebahagian terbesar untuk ku.
Sesaat aku memaku tak bergeming.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut ku.
Kelu...!!!

seandainya malam itu bisa aku ulang, aku akan menambahkan beberapa adegan di dalamnya yang tidak  sempat aku lakukan. seperti memeluknya atau mencium pipinya.

jatuh cinta tanpa direncanakan sih kalau boleh aku kasih judul,
menyukai dia yang begitu menawan dengan segala keistimewaannya...yang akhirnya berani saya namai "cinta sekilas yang lucu, cinta sesaat yang memikat, cinta sekejap yang menyakitkan, dan harus diakhiri dengan kata sekian".

mencintai dia adalah cinta tersulit, begitu banyak hal yg harus disembunyikan, di tahan dan dirasakan sendiri, mencurigai yang tak pernah tersampaikan, resume tanpa intisari... menghasilkan ke abu-abuan dimataku...mengenalnya sangat menyenangkan, ada semua rasa. senang, bahagia, bebas, nyaman, kesel, cemburu dan terluka.
hanya saja aku tidak pernah menyesalinya...

Satu hal yang tidak bisa diterima sebenarnya adalah kebiasaannya yang dicintai oleh orang lain selain aku, kebiasaan yang sudah menjadi keseharian yang mengerikan, bagi ku!!!
mungkin aku terlihat bisa menyesuaikan, tapi tetap saja aku selalu terdiam dan menghujat dalam hati. seandainya kekasihnya itu tak ada, mungkin aku berani nekat untuk perasaan ini…

Melihat dan mendengar dengan jelas tentang dia dan kekasih nya, sudah hal biasa.
mendengar rumor tentang sikapnya sudah pernah aku rasakan. tertekan dan terancam pun sedang aku rasakan sekarang ini.
mencitainya dengan sangat sulit pun terasa menyenangkan pada akhirnya...

Aku mencintai saat-saat bisa berbicara dengannya, menceritakan banyak hal tentang satu sama lain, terasa bebas, seperti yang pernah kita lakukan beberapa kali.

how bad i need him every minute every single day...!!!

Namun...memintanya untuk mengerti, tak akan aku lakukan, meskipun sakit tapi aku akan membiarkannya tetap seperti ini.
membebaskan inginnya dengan caranya, abaikan rasa, relakan asa!!!
pilu.

Sayangnya dia tak sayang, tak memiliki rasa yang sama seperti aku.
ini bukan salahnya, mungkin kita saja yang memang tidak untuk saling memiliki…
ini cinta yang aku punya untukmu, tak ada lagi yang bisa aku fikirkan.

Melihatnya bebas dan berbahagia dengan hidupnya adalah keinginan ku juga.
aku akan tetap mencintainya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang terlanjur tuhan telanjangi dihadapan ku...

Memilikinya adalah harapan, namun jauh dari itu aku lebih ingin melihatnya bahagia.
Walaupun Aku bukan pejuang, namun aku masih sanggup menunggu seseorang yang juga menginginkan ku.
karena yang di harapkan adalah ketulusan dalam cinta, cinta tak boleh terpaksa...
maka aku tak akan melakukannya padanya...mungkin kita hanya simpangan cerita yang dibuat tuhan, bertemu sesaat untuk bahagia...

Senang mengenalmu, senang pernah menangis untuk ini semua. senang jatuh cinta padamu. sungguh aku senang melalui ini semua. mungkin mencium pipimu memang tak seharusnya terjadi, dan mempertanyakan kebenarannya pun tak perlu dilakukan.

"this is our destiny..keep fight, boy!!!"

semoga semua masalah yang ada bisa cepat berakhir dan hiduplah dengan normal serta bahagia...dengan kekasihmu!

"i love u, for sure!!!"




"peluk hangat dari jauh, sayang"

Rindu ku

Pernah kita bersama...
pernah kita bahagia Mengarungi dunia...
berjanji tuk setia...
Walaupun pada akhirnya aku tahu, hanya merekalah yang selalu kau nantikan...
Namun lihatlah aku...
lelaki yang merindu...


Aku...dan hati ku

Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih...

inikah cinta …?
Yang melenyapkan segala batasan …
Lahir dari hati yang sama …
DARI SEORANG LAKI-LAKI UNTUK SEORANG LELAKI …
Cintaku yang terlarang …
Cintaku yang terindah …
Meski Akhirnya Aku harus kembali …
Pada cinta yang sesungguhnya …