Kamis, 22 Oktober 2015

Aku Berhenti...

BAGIKU CINTA TELAH MATI HARI INI...

Mungkin untuk saat-saat seperti ini, aku akan sepakat bahwa cinta tak layak hidup dalam jiwaku.

Sebuah peristiwa telah membuatku merasa bahwa cinta hanya sesuatu yang terlihat main-main, dan diucapkan secara main-main oleh seseorang yang ingin bermain-main dengan mengatas-namakan cinta. Sungguh luar biasa!

Perasaan dikhianati, tersakiti, terluka dan kecewa adalah perasaan yang aku rasakan sekarang ini.
Semua terjadi begitu tiba-tiba. Semuanya terjadi saat aku tengah dibuai oleh kasih sayang palsu. Saat anganku sedang diterbangkan oleh angin cinta hampa. Namun itu tak lama, segera aku dipaksa untuk percaya bahwa apa yang akan aku dengar dan aku terima itu benar adanya. Sebuah berita yang selama ini tak pernah terbayangkan akan aku dengar.

Sungguh! Berita itu membuatku merasa bahwa kehidupanku akan menjadi segelap malam.

Mungkin kau lupa, pertama kali kita kenal, kau sering berkata, bahwa akulah senja, yang senantiasa kau temui dalam perpindahan waktu dari siang ke malam. Sungguh, pujian yang baru kurasakan sekarang bahwa itu hanyalah sebuah rayuan gombal.
Tapi sudahlah, ini kurasa bukan waktu yang tepat untuk mengenang apa yang telah terjadi di antara kita. Karena ada hal yang lebih penting dari semua itu. Sebuah berita kematian. Ya, aku mendengar berita kematian itu. Semula terdengar begitu samar, lantas seiring waktu, kabar kematian itu semakin jelas, semakin tegas. Benar sekali, kabar itu adalah kabar kematian atas cinta yang kita bangun. Sebuah perjalanan singkat yang terlalu menyayat.

Aku tahu, mengharapkanmu untuk memilih adalah kemustahilan. Sebab kau selalu merasa bahwa hatimu adalah lingkaran. Siapa pun boleh datang dalam hidupmu, lantas berbagi cerita, hingga cinta pun bisa kau bagi. Aku tahu diri untuk hal ini. Jadi, biarlah aku yang memutuskan untuk pergi. Melupakan apa yang telah terjadi. Melupakan seluruh peristiwa yang indah bersamamu. Mengembalikan lagi jarak. Semoga saja, saat aku bertemu lagi denganmu, aku merasa bahwa kau adalah teman biasa. Tidak lebih.

Menyedihkan sebetulnya, apalagi berpikir aku akan menjauh darimu, orang yang kucintai. Meski sampai detik ini pun, aku tak pernah tahu, untuk siapakah cinta yang kau miliki itu sesungguhnya. Mungkin setelah ini, akan ada lubang yang menganga dalam dadaku, sebab namamu telah kulepas dengan paksa. Rasa kehilangan akan menerjangku dengan kekuatan yang sangat tinggi. Aku mungkin akan kalah, lantas terhempas, terseret terbawa arus, tenggelam atau bahkan hilang ditelan gelombang besar bernama "KEHILANGAN".
Tapi bukankah lebih baik menghilang daripada harus tetap tegak dengan dada berlubang karena merasa diabaikan.

Aku merasa hanya menjadi boneka mainanmu. Kapan pun kau menginginkanku, aku akan dengan senang hati menjadi budakmu. Padahal aku lelaki, kodratku bukan untuk menjadi lemah dan bukan untuk selalu menerima semua perlakuan tidak adil mu.

Aku tahu benar, hidup harus terus berjalan, tanpa atau pun denganmu. Kehilangan adalah hal yang lumrah dalam hidup. Luka yang menganga dalam dada itu mungkin takkan terobati dalam hitungan satu sampai dua tahun, bahkan mungkin lebih, tapi aku telah menyiapkan semuanya. Telah kusiapkan perbekalan, peta baru, penunjuk arah, sebuah tenda, jas hujan, senter, botol minum, jacket dan segenggam keberanian. Ranselku telah penuh. Aku telah siap menghadapi jalan yang terbentang panjang di hadapan, menghadapi cuaca dan musim yang akan cepat berganti, menentang badai dan topan kehidupan. Tanpamu. Bagimu ini mungkin terdengar berlebihan.

Malam ini juga aku berangkat. Memulai peta perjalanan baru. Meninggalkan semua kenangan yang pernah tercatat dalam puisi-puisi cengeng, dalam catatan panjang kesedihan. Meninggalkan sayu matamu yang senantiasa membuatku merasakan sebuah keterasingan yang menenggelamkan. Aku akan pergi jauh. Mencoba mencari jalan baru agar kita tak pernah bertemu lagi dalam bentuk kebetulan sekali pun, kecuali jika tuhan menginginkan.

Tak ada kata perpisahan untukmu, sebab kita tak pernah benar-benar bertemu. Kita hanya bertemu secara lahir, sedang jiwa kita tetap berjalan berjauhan. Satu hal yang ingin aku katakan kepadamu dan tak pernah berhasil kukatakan sebelumnya, bahwa aku mencintaimu sepenuh hati, sepenuh jiwa. Andai saja tak ada kabar kematian itu, aku akan sangat percaya bahwa kau menginginkan aku, utuh.

Kepergian ini tak pernah terencana. Aku memutuskan semuanya tiba-tiba. Di tengah-tengah kebahagiaan kita atas sebuah mimpi bersama. Sebab sebetulnya, kau dan aku adalah sepasang manusia tangguh yang mampu melakukan apa yang tidak bisa dilakukan orang lain.
Jangan pernah menyesal atas kepergianku ini. Bukankah setiap orang bertemu untuk berpisah? Sejak Adam dan Hawa diciptakan, pertemuan dan perpisahan menjadi sebuah peristiwa yang sangat biasa. Atau mungkin memang kau takkan pernah menyesal, bahkan sebaliknya. Kau akan bahagia dan tertawa setelah kepergianku ini. Sebab setelah ini, tak akan ada lagi yang merengek minta dicintai, tak akan ada lagi yang minta dipeluk saat  aku akan terlelap, tak akan ada lagi yang minta secangkir kopi panas disetiap waktu. Tak ada lagi yang akan menyita sebagian besar waktumu. Tak ada lagi yang mencoba memaksamu untuk mengambil keputusan-keputusan sulit.

Telah kusiapkan semuanya malam ini. Malam ini waktuku untuk bersiap. Sebab nanti, tepat saat hari berganti dan tanggal telah bertambah satu, aku akan benar-benar menghilang dalam hidupmu. Aku tak akan mengambil jalan di tempat biasa kau melangkah. Aku tak akan pernah ada lagi disamping langkahmu. Kau akan berjalan sendirian, mencari kesenanganmu, menggenapkan mimpimu yang  mungkin belum bisa kau capai bila masih bersama ku.

Aku ingin mencumbu bibirmu untuk yang terakhir kalinya, menatap matamu lekat, dan membiarkan pelukanmu membuatku merasakan kedamaian yang sangat, tapi semua itu tidak aku lakukan.

Aku pergi untuk tsunami yang tengah memporak-porandakan seluruh batinku. Aku pergi untuk meredakan gempa yang datang bertubi-tubi menghancurkan gedung-gedung berhiaskan namamu dalam dadaku. Aku pergi untuk sebuah cinta yang tak bisa berwujud. Aku pergi untuk menata ulang semuanya. Membangun kembali peradaban dalam hati yang telah rusak dan lebur oleh amukan badai.

Terima kasih untuk hari-hari yang tak mungkin terjadi seandainya kita tak bertemu. Terima kasih untuk seluruh perhatian yang kau curahkan, meskipun aku tahu, itu hanyalah sebuah cinta yang semu. Terimakasih karena kau mengajariku arti cinta dan sakit. Sebuah sinergi yang membuatku hidup Namun semuanya telah meyakinkan aku, bahwa hidup memang indah untuk dilalui.

Sekali lagi

Terima kasih,,,

Kamis, 09 Oktober 2014

I LOVE YOU, GRANDMA!!!

Andai bisa kuputar kembali waktu, aku ingin bersujud mencium kakimu atas apa yang telah engkau berikan selama ini padaku, yang telah merawat aku, yang telah mendidik aku, yang telah menyayangi aku, yang telah mencintai aku tanpa terpupus waktu hingga ajal kini menjemputmu…

Maafkan aku nenek yang belum bisa berbuat banyak untukmu, yang belum sempat membalas segala kebaikan yang tak terkira sepanjang hariku.


Selamat jalan nenek ku tersayang, semoga kau aman tentram dialam kubur sana.



"Emak....'kuh kangen"



ALM. SITI AISYAH

Lahir : 31 Desember 1941

Wafat : 03 September 2014

Senin, 19 Mei 2014

Hidup yang Saya Inginkan.

Apa yang kuinginkan dalam hidup ini? Apakah hanya sekedar belajar, memperoleh pendidikan tertinggi, berkeluarga, mencari nafkah, hidup berkecukupan, bahagia dengan keluarga, dan kemudian meninggal dengan tenang? Part of it.Tapi aku tidak mau hanya hidup seperti itu. Aku hanya ingin hidup di dunia yang sedikit kurang biasa, jika tidak bisa luar biasa. Aku ingin bisa memanfaatkan hidupku yang hanya sebentar di dunia ini, untuk menjadi manfaat bagi sekelilingku, bagi dunia ini. Aku belajar, berkarya dan berpikir hanya demi satu impian dan visi ini. Aku ingin, suatu hari nanti, aku bisa melakukan sesuatu yang besar demi dunia ini, sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Sehingga aku bisa meninggalkan bukti kehidupanku, bukti keberadaanku. Sehingga aku bisa terus hidup di dunia ini, dalam buku sejarah, dalam biografi, dalam buku teks kuliah, dan dalam ingatan semua orang. Sehingga, aku bisa mencapai sesuatu yang disebut keabadian. Keabadian yang menurut diriku sendiri adalah tetap hidup di hati seluruh umat manusia.Tapi, bagaimana jika aku ditakdirkan untuk hidup normal? Maka aku tidak terima. Aku akan memberontak dari nasib, menggeliat dari takdir, dan melepaskan diri dari belenggu waktu. Waktu boleh berhenti bagiku, tetapi hidup harus tetap berjalan bagiku. Memang ini adalah impian yang sangat kekanakan dan egois serta terdengar tidak masuk akal. Tapi inilah The Men That Lives Inside Me. Inilah hal yang selalu kuimpikan semenjak aku dapat berpikir. Dan aku akan terus memimpikan ini, sebagai anak lelaki yang tak pernah melepaskan harapannya, dengan optimisme yang lebih besar dari semua orang di dunia ini, dengan semangat hidup yang tak terbendung. Berapa tahun pun aku ditakdirkan hidup, akan kuciptakan legenda diriku, in my Quest of Legacy. Dream On!

Minggu, 11 Mei 2014

Sulitnya JATUH CINTA

Langit begitu cerah...
tapi tak secerah hatiku...

Pagi ini, aku melamun dalam kesendirian ditemani secangkir kopi hangat, berdiri didepan pintu balkon.. Aku terhanyut dalam lamunanku.. Lamunan yg menyeretku mengingat masa-masa indah bersama sosok-sosok yang pernah mendampingiku dahulu.. Rasanya bahagia.. Lamunan yg indah.. aku tersenyum..

Tapi, seketika aku mengerutkan dahiku, masa-masa pahit pun menggelayuti fikiranku.. Memoriku masih dapat mengingat semua kejadian-kejadian yang menyakitkan yang pernah kualami dahulu.. Hatiku tersentak, aku marah, aku murka mengingat semuanya.. Rasa yang pedih dahulu meramaikan isi hatiku saat itu.. Senyumanku hilang seketika..
beberapa detik aku tersadar dan bangun dari lamunan.. Aku mengerti sekarang, keanehan pada diriku saat ini adalah akibat dari sebuah masa lalu..

betapa… SULITNYA JATUH CINTA.

Jatuh cinta itu…. indah..
aku sangat mengenal perasaan itu..
rasanya seperti jatuh kejurang yang penuh dengan bunga-bunga indah..
tak secercah debu pun yg dapat menghalangi rasa itu..

indah… indah sekali..

TAPI..

Kini aku lupa.. seperti apa rasanya JATUH CINTA????

sudah lebih dari 100 hari aku melangkahkan kakiku sendiri, tanpa sosok yang kupastikan untuk bisa berjalan disampingku..

Banyak yang berlomba menunjukkan dirinya dihadapanku seketika setelah aku melepaskan sosok kekasih terakhirku dibulan desember.. Kala itu, aku bagai seorang tahanan yang baru bebas dari cengkraman raja jahat yang menyekapku di menara tertinggi dan aku berhasil lari jauh meninggalkan istana yg penuh dengan kepahitan.. akhirnya aku dapat menghirup udara kebebasan meski dengan hati yang telah robek dan hancur..

Akulah… orang yang saat itu berdiri dengan separuh nafas dan segenggam hati yg penuh luka..

Saat itu.. detik-detik kulalui dengan dada yang sesak, hati yang hancur berkeping-keping, air mata yang terlalu indah untuk terus dijatuhkan.. rasanya ingin mati saja.. tapi, banyak sekali peri-peri yang tersenyum disampingku dan memberikanku semangat untuk bangkit dan kembali bersinar seperti dulu.. meski rasanya cahayaku sudah redup dan pudar, aku benar-benar merasa tak berdaya lagi. Seketika peri dihatikupun hadir dan menyadarkanku bahwa aku adalah lelaki beruntung yang pernah merasakan pahit beribu-ribu kali, karena pahit itulah yang memberikan ketegaran dan keteguhan pada sebuah hati, kepedihan-kepedihan itulah yang telah menjadikan sesosok diri semakin kuat.. ya, mataku terbuka, hatiku tersadar. aku pun berusaha untuk bangkit, dengan segala keyakinan, aku terus memotivasi diriku untuk mampu berdiri tegap lagi, dengan semangat yang membara aku terus mendorong hatiku untuk mampu melangkahkan kakiku lagi dengan seluruh keoptimisan.
Dan akhirnya.. aku pun ternyata mampu melewati semuanya, aku bisa menjadi sosok baru yang bisa berdiri dengan hati yang tegar. akulah… lelaki yang telah bangkit dari keterpurukan.

Dengan hati yang baru, jiwa yang sudah halus, aku berjalan melewati hari-hari yang telah kembali cerah dihadapanku. Rasanya udara yang kuhirup lebih bersih dari sebelumnya, rasanya pandanganku sudah kembali jernih, rasanya bibirku mudah sekali untuk tersenyum, kakiku pun semakin ringan dalam melangkah. aku menjadi sosok yg baru.. Terima kasih Tuhan sudah membuatku mampu untuk melewati masa-masa pahit itu..

Akupun kembali membuka pintu hati yang selama itu ku tutup..
Ternyata.. Mereka masih terus berlomba, terus berusaha memperlihatkan dirinya dihadapanku, menunjukkan dirinya untuk menjadi sosok yang pantas mendampingiku. Semakin banyak dan semakin ramai mengisi hari-hariku.. aku senang, dengan karakter-karakter dan sifat yang berbeda-beda mereka mewarnai hari-hariku. Aku tidak kesepian.. Aku kembali merasa menjadi seorang pangeran yang dihadapi oleh mereka yang terus tersenyum dihadapanku.

Kucoba untuk semakin membuka hatiku, satu persatu dari merekapun kucoba untuk berjalan bersama melangkah kedepan.. berbagai tawa, senyum dan keceriaan aku terima, hingga hari-hariku pun penuh dengan senyuman.
Tapi… entah mengapa, sudah lewat dari puluhan hari, tak ada satupun yang mampu menggerakkan hatiku untuk memilih salah satu dari mereka. Mereka semua rasanya tetap sama dipandanganku, semuanya sama.. tidak ada yang berbeda, tidak ada yang special. Kebaikan, keramahan, dan ketulusan yang mereka berikan rasanya tidak ada yang mampu untuk masuk kedalam hatiku. Entah mengapa…
Kucoba untuk terus membuka mata dan hatiku, memperhatikan setiap gerakan-gerakan yang mereka lakukan padaku, menerawang hati mereka yang terus ditujukan kepadaku, tapi.. tetap saja rasanya hambar didalam hatiku. Mereka terus mengetuk pintu hati ini, tapi tidak ada juga yg berhasil masuk kedalamnya.
Hingga muncullah salah satu dari mereka yang sedikit mampu untuk mulai masuk kedalam hatiku, tapi seketika terdengar sebuah teriakkan yang sangat tajam dari hatiku yg berontak,

"TIDAK.. jangan kau berikan dulu hatimu untuknya, tutuplah serapat-rapatnya, jangan saat ini, nanti saja, lihat dulu apakah ia tepat untuk kau jadikan pendamping???" kata-kata itu yang terus muncul dan mengguncang hati dan fikiranku. ada apa dengan diriku???

Yang kurasakan.. dibalik rasa membuka hati ini, ada sebuah ketakutan tersendiri yg terus menggelayuti fikiranku, aku takut.. aku tidak mau kembali mengulangi rasa pahit yg telah beribu-ribu kali kurasakan sebelumnya. aku tidak mau ada sedikitpun ‘kerusakan’ pada diri mereka yg akan menimbulkan kepahitan dihidupku lagi. Aku terlalu takut untuk menghadapi hal yang seperti itu lagi.. mungkinkah sebenarnya aku masih belum siap untuk membuka hatiku???

Ku jujurkan pada semua, apa yang kurasakan, kukatakan pada mereka bahwa aku tidak mau mengalami sebuah perjalanan dalam menjalani hubungan yang pada akhirnya akan menjadi bumerang lagi bagi hatiku.

AKU MENCARI PASANGAN HIDUP, BUKAN MENCARI PACAR.

Kutegaskan pada mereka. Tiba-tiba muncul sebuah keputusan "aku tidak mau berkomitmen, aku hanya ingin menjalani semua ini seperti air yang mengalir, hingga Tuhan menjawab, inilah jodohku”.

Entah kalimat itu adalah sebuah ketepatan untukku atau akan menjadi sebuah keterambangan yang akan kembali menyerbuku. aku tidak tau, yang pasti aku hanya yakin dengan sebuah keputusan yang sudah kulontarkan.

Ternyata.. kekasih-kekasihku itu masih terus tersenyum padaku, mereka terus mengisi detik demi detik di hidupku kini. entah apa yang sebenarnya mereka rasakan, entah apa yang kini mereka fikirkan, aku hanya mampu terus menegaskan hal itu.

Lebih dari 100 hari ini pun rasanya masih sama seperti itu.. Masih tidak ada yang berbeda di hatiku. Ada setitik harapan yang menggelayuti hati dan fikiranku, harapan untuk merasakan JATUH CINTA.

Tapi ternyata tidak.. tidak sama sekali hingga saat ini. mungkin CHEMISTRY itu sudah hilang, entah hilang dari diriku atau dari diri mereka yang tak mampu memasuki hatiku.

Sungguh.. betapa SULITNYA JATUH CINTA.
Sepertinya dinding hati ini terlalu kokoh untuk diruntuhkan, terlalu kuat berdiri hingga tak satu sosokpun yang mampu merobohkan tiangnya dan tak satupun yang berhasil untuk menerobos kedalamnya.

Masa lalu, ribuan pahit dan ketakutan.. mungkin itulah alasan yang membuat aku menjadi seorang laki-laki yang terus mencari kesempurnaan dari sebuah sosok saat ini. Rasanya semuanya kurang, rasanya semuanya tidak tepat untukku, sungguh.. rasanya aku benar-benar ingin menemukan sosok yang SEMPURNA.

Aku tau, tidak ada satupun orang yang sempurna di dunia ini, tapi aku hanya ingin menemukan sosok yang cukup sempurna di mata dan hatiku, sosok yang mampu masuk kedalam hatiku dan bersandar didalamnya, hingga aku takkan lagi merasakan… SULITNYA JATUH CINTA.

Permainan Berujung C.I.N.T.A

Berawal dari sebuah pertemuan yg berlanjut menjadi permainan dan berakhir menjadi CINTA.

Aku mengenalnya, dia sosok yg menyenangkan. Berkomunikasi dengannya membuatku sering tertawa, senang. Pertemuan pertamaku dengannya hanya mengobrol diatas motor yg dia parkirkan disebuah tempat. Masih terasa asing, tapi tidak kaku, rasanya nyaman, bahkan sangat menyenangkan.

Pertemuan itu ternyata awal dari pertemuan selanjutnya. Waktuku tidak pernah habis untuk berkomunikasi dengannya, intens, selalu dan selalu. Entah bagaimana ceritanya terjadilah sebuah permainan yg dianggap seru olehku dengannya, sampai aku menganggapnya sebuah mainan yg menyenangkan. Rasanya seperti saat aku masih kecil menemukan sebuah puzzle unik yg sangat menyenangkan sekaligus menantang untuk dimainkan.

Permainan itu bernama ’underground’. Permainan bawah tanah yg tidak diketahui oleh siapapun. Motif dari permainan ini adalah karena kami memiliki lingkungan yg sama, teman-temannya adalah teman-temanku, sehingga tidak boleh ada satu orangpun yg mengetahui hubungan kami apalagi pertemuan kami. Itulah perjanjian dari permainan ini.

DEAL!

Permainan ini membuat aku dengannya terus dan terus melanjutkan hubungan yg entah apa disebutnya. Dekat, tapi… Entahlah.
Semakin lama permainan ini semakin seru. Rasanya aku menemukan sebuah pencerahan setelah aku berusaha melupakan ‘cinta gagalku’ beberapa lama yg lalu.

Dia datang disaat yg tepat. Saat aku membutuhkan sosok lain yg bisa menghiburku disaat sedih ketika aku harus melupakan ‘cinta gagalku’ itu. Hidupku jadi terasa ringan, bebanku lepas. Aku merasakan sesuatu yg berbeda. Dengan sendirinya dia telah membuat aku melepaskan gumpalan beban yg ada difikiranku selama ini.

Sangat sangat sangat menyenangkan. Disaat aku ingin bertemu dengannya, dia mau meluangkan waktunya untukku. Entah apa yg kurasakan pada saat itu, yg pasti senang dan ‘free mind’.

Dia sosok yg unik, humoris, terkadang berfikiran dewasa. Tapi komunikasiku dengannya jarang sekali membahas sesuatu yg serius, hanya lelucon dan lelucon yg menyenangkan saja.
Hal yg membingungkanku adalah ketika teman-temanku bertanya dengan siapa aku akan pergi, dan aku menamakan dia ‘sahabat dekat’. Semua temanku penasaran siapa dia? tapi ini pertanyaan yg tidak seharusnya kujawab kebenarannya. ini KOMITMEN yg tidak boleh dilanggar. Dia seseorang yg nyata tapi tidak dibuat nyata. Sampai-sampai aku sering menghilang ala ‘ninja’ alias kabur dari teman-temanku jika akan bertemu dengan dia, karena ini RAHASIA.

Hal yg sangat lucu sekaligus menyebalkan adalah ketika setiap pertemuanku dengannya selalu tidak berarah. Mau kemana kita pergi? entahlah.. karena akan sangat tidak nyaman jika bepergian ketempat yg ramai, apalagi jika sampai bertemu dengan salah satu diantara temanku atau temannya, bukan ‘underground’ lagi namanya. Lalu, kemana kita pergi? Jalan-jalan mengukur jalan, itu yg dilakukan, hahaha.. bermotor ria dan berhaha-hihi saja diatasnya, sambil menghabiskan waktu.

Ini permainan yg sangat menyenangkan.
Tidak terasa sudah lebih dari 3 bulan. Permainan ini masih berlanjut. Tapi entah kenapa.. hari demi hari, dia yg kuanggap boneka lucu untuk dimainkan ternyata malah bermain-main dikepalaku. Selalu dan selalu muncul. Disaat aku hendak tidur, tiba-tiba dia muncul dan tersenyum di fikiranku. "APA INI? hey otak.. tidak lucu! jangan bercanda, usir dia dari fikiranku, tidak boleh! Permainan ini adalah lelucon, bukan keseriusan, jadi untuk apa dia menari-nari di kepalaku?? Sudahlah.. suruh dia pergi!"

Kesal sekali rasanya ketika aku tiba2 malah memikirkannya. Ingat, ini adalah permainan ‘underground’

INGAT ITU!

Tapi..

Semakin hari aku malah semakin terhanyut dan menikmati saat membayangkan tentang dia. Wajahnya, kelucuannya, kesantaiannya, semuanya. Bahkan semakin lama dia semakin sering muncul difikiranku. Selalu dan selalu. Tanpa jeda. sampai seharian aku beraktivitaspun selalu ada dia difikiranku.

APA MAKSUDNYA INI?

"Apakah aku …………. JATUH CINTA????"
Tidak! ini bukan hal yg seharusnya terjadi. Tidak boleh!
Dia bukan orang pilihanku. Dia bukan orang yg kuidamkan selama ini, bukan dia. Jangan! Rasa seperti ini harus bisa kutolak, aku tidak boleh sembarangan jatuh cinta. Jatuh cinta adalah hal yg sangat fatal bagiku. Tidak ada lagi didalam kamusku ‘salah jatuh cinta’ Tidak akan pernah lagi! aku sudah kapok, aku sudah terlalu seering merasakan kesakitan karena jatuh cinta yg salah. Itu tidak boleh terjadi lagi padaku. aku harus jatuh cinta pada orang yg tepat untukku.

HARUS!

Tapi..

Semakin kutolak rasa ini… perasaan ini malah semakin menghantui fikiran dan hatiku. Aku terus terus terus memikirkan dan membayangkan dia, waktuku selalu habis untuk selalu ingin tau tentang apa yg sedang dia lakukan. Bahkan hal yg sangat menghantui adalah ketika aku malah memimpikan dia selama 1 minggu berturut-turut.

KENAPA JADI BEGINI?? KENAPA DIA SELALU MUNCUL DI MIMPIKU??

Mungkin karena dia sangat menarik dipandanganku, sampai-sampai bisa menarik perhatianku hingga menarik hatiku.
ternyata benar.. aku memang benar-benar JATUH CINTA PADANYA.

Bukankah cupid memilah-milih saat ia memanahkan panah cintanya pada seseorang? Lalu kenapa harus dia? Seandainya aku bisa menawar, jangan kau tujukan panah ke arah orang itu cupid, dia bukan pilihanku!! Tapi cupid ternyata tidak mau tawar-menawar, dia tetap memanahkannya pada orang itu. Entah cupid yg bodoh, atau aku yg tidak mampu menahan panah yg mengarah padanya. Entahlah..
Dan..
Rasa ini pun menjadi sebuah RAHASIA.
RAHASIA KEDUA-KU.
Dia tidak boleh tau.. tidak boleh!
Entah apa alasanku yg tidak menginginkan dia tau rasa ini. Akupun tidak tau apa yg dia rasakan sebenarnya padaku, entahlah.. dan sebaiknya akupun tidak menginginkan untuk tau hal itu. Karena rasa ini akan tetap menjadi sebuah Rahasia. Biarkan saja rasa ini menjadi sebuah keindahan yg tersembunyi didalam hatiku. Biar kurasakan sendiri. Entah sampai kapan..
Yg pasti.. ceritaku dengannya adalah sebuah permainan, hanya permainan, dan akan tetap menjadi sebuah permainan.
Meskipun… “PERMAINAN BERUJUNG CINTA”

? ? . . .

Mungkin aku bisa bertahan sebagai lelaki yang kau duakan.

Tapi suatu saat hatiku juga akan mempertimbangkan.

Apakah kau juga memang pantas untuk ku duakan,,,???

Senin, 28 April 2014

Lelaki Ini

Aku, seorang lelaki yang sedang berusaha menapaki kehidupan.
Jalan panjang yang terhampar dihadapanku itu  nyatanya mengajarkan banyak hal. Dan nyatanya aku masih belum bisa membaca segala hal yang terangkum didalamnya dengan baik.
Aku masih mengejanya, perlahan, namun aku yakin suatu saat aku mampu berdiri tegap dalam kehidupan yang aku miliki.

Aku, seorang lelaki yang selalu ingin bernyanyi, walaupun sesungguhnya aku tak pandai bernyanyi. Tapi aku selalu ingin mengalunkan nada-nada yang terharmonisasi dalam warna-warni dunia, tersenyum, dan terus tersenyum.Menghangatkan, seperti halnya mentari, dan menenangkan seperti dawai seruling yang selalu ia sebut serunai.

Aku, seorang yang mencoba untuk menambatkan hatinya pada menulis.

Aku sudah jatuh cinta…padamu…
Serangkaian kata yang bisa ku eja dan ku  aksarakan.

Seperti kali ini, Bagiku, menulis itu sesungguhnya sangat menyenangkan, seperti meminum Capuccino panas.
Begitu menghangatkan...

Tak hanya menikmati sensasi dari aromanya, bahkan menulis dapat memberikan ruang untuk membentuk sebuah keseimbangan, yang seringkali aku sebut ‘keseimbangan rasa’. Manis, asin, asam, bahkan pahit yang hadir diantaranya!!!
Begitulah menulis…

Menulis apapun yang aku lihat dan rasakan, menuangkan segala imajinasi yang awalnya hanya tersketsa diotakku, membuatnya menjadi lebih nyata diatas lembaran. Mungkin bukan lembaran kertas yang akhirnya menjadi buku, tak sekedar itu, aku hanya ingin membuat sesuatu yang sederhana namun bermakna untukku. Aku hanya ingin menulis di atas lembaran kehidupan yang aku miliki. Karena sejatinya itulah yang bisa aku lakukan.

Aku ingin hidup dalam porsi kehidupan yang nyata, hidup yang berarti. Tak hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk orang lain. Dan aku sadar, aku tak bisa banyak berbuat, maka aku putuskan untuk menulis dan berbagi. Jika suatu saat Aku sudah berada dalam dekapanNYa, aku ingin tiap lembaran tulisan ini menjadi hal yang dapat tersimpan apik di memori orang-orang yang membacanya. Biarkan tulisan ini yang akan tetap hidup.

 

Dan aku akan terus hidup dalam setiap paragraf yang ku apit dengan cinta....