Kamis, 09 Oktober 2014

I LOVE YOU, GRANDMA!!!

Andai bisa kuputar kembali waktu, aku ingin bersujud mencium kakimu atas apa yang telah engkau berikan selama ini padaku, yang telah merawat aku, yang telah mendidik aku, yang telah menyayangi aku, yang telah mencintai aku tanpa terpupus waktu hingga ajal kini menjemputmu…

Maafkan aku nenek yang belum bisa berbuat banyak untukmu, yang belum sempat membalas segala kebaikan yang tak terkira sepanjang hariku.


Selamat jalan nenek ku tersayang, semoga kau aman tentram dialam kubur sana.



"Emak....'kuh kangen"



ALM. SITI AISYAH

Lahir : 31 Desember 1941

Wafat : 03 September 2014

Senin, 19 Mei 2014

Hidup yang Saya Inginkan.

Apa yang kuinginkan dalam hidup ini? Apakah hanya sekedar belajar, memperoleh pendidikan tertinggi, berkeluarga, mencari nafkah, hidup berkecukupan, bahagia dengan keluarga, dan kemudian meninggal dengan tenang? Part of it.Tapi aku tidak mau hanya hidup seperti itu. Aku hanya ingin hidup di dunia yang sedikit kurang biasa, jika tidak bisa luar biasa. Aku ingin bisa memanfaatkan hidupku yang hanya sebentar di dunia ini, untuk menjadi manfaat bagi sekelilingku, bagi dunia ini. Aku belajar, berkarya dan berpikir hanya demi satu impian dan visi ini. Aku ingin, suatu hari nanti, aku bisa melakukan sesuatu yang besar demi dunia ini, sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Sehingga aku bisa meninggalkan bukti kehidupanku, bukti keberadaanku. Sehingga aku bisa terus hidup di dunia ini, dalam buku sejarah, dalam biografi, dalam buku teks kuliah, dan dalam ingatan semua orang. Sehingga, aku bisa mencapai sesuatu yang disebut keabadian. Keabadian yang menurut diriku sendiri adalah tetap hidup di hati seluruh umat manusia.Tapi, bagaimana jika aku ditakdirkan untuk hidup normal? Maka aku tidak terima. Aku akan memberontak dari nasib, menggeliat dari takdir, dan melepaskan diri dari belenggu waktu. Waktu boleh berhenti bagiku, tetapi hidup harus tetap berjalan bagiku. Memang ini adalah impian yang sangat kekanakan dan egois serta terdengar tidak masuk akal. Tapi inilah The Men That Lives Inside Me. Inilah hal yang selalu kuimpikan semenjak aku dapat berpikir. Dan aku akan terus memimpikan ini, sebagai anak lelaki yang tak pernah melepaskan harapannya, dengan optimisme yang lebih besar dari semua orang di dunia ini, dengan semangat hidup yang tak terbendung. Berapa tahun pun aku ditakdirkan hidup, akan kuciptakan legenda diriku, in my Quest of Legacy. Dream On!

Minggu, 11 Mei 2014

Sulitnya JATUH CINTA

Langit begitu cerah...
tapi tak secerah hatiku...

Pagi ini, aku melamun dalam kesendirian ditemani secangkir kopi hangat, berdiri didepan pintu balkon.. Aku terhanyut dalam lamunanku.. Lamunan yg menyeretku mengingat masa-masa indah bersama sosok-sosok yang pernah mendampingiku dahulu.. Rasanya bahagia.. Lamunan yg indah.. aku tersenyum..

Tapi, seketika aku mengerutkan dahiku, masa-masa pahit pun menggelayuti fikiranku.. Memoriku masih dapat mengingat semua kejadian-kejadian yang menyakitkan yang pernah kualami dahulu.. Hatiku tersentak, aku marah, aku murka mengingat semuanya.. Rasa yang pedih dahulu meramaikan isi hatiku saat itu.. Senyumanku hilang seketika..
beberapa detik aku tersadar dan bangun dari lamunan.. Aku mengerti sekarang, keanehan pada diriku saat ini adalah akibat dari sebuah masa lalu..

betapa… SULITNYA JATUH CINTA.

Jatuh cinta itu…. indah..
aku sangat mengenal perasaan itu..
rasanya seperti jatuh kejurang yang penuh dengan bunga-bunga indah..
tak secercah debu pun yg dapat menghalangi rasa itu..

indah… indah sekali..

TAPI..

Kini aku lupa.. seperti apa rasanya JATUH CINTA????

sudah lebih dari 100 hari aku melangkahkan kakiku sendiri, tanpa sosok yang kupastikan untuk bisa berjalan disampingku..

Banyak yang berlomba menunjukkan dirinya dihadapanku seketika setelah aku melepaskan sosok kekasih terakhirku dibulan desember.. Kala itu, aku bagai seorang tahanan yang baru bebas dari cengkraman raja jahat yang menyekapku di menara tertinggi dan aku berhasil lari jauh meninggalkan istana yg penuh dengan kepahitan.. akhirnya aku dapat menghirup udara kebebasan meski dengan hati yang telah robek dan hancur..

Akulah… orang yang saat itu berdiri dengan separuh nafas dan segenggam hati yg penuh luka..

Saat itu.. detik-detik kulalui dengan dada yang sesak, hati yang hancur berkeping-keping, air mata yang terlalu indah untuk terus dijatuhkan.. rasanya ingin mati saja.. tapi, banyak sekali peri-peri yang tersenyum disampingku dan memberikanku semangat untuk bangkit dan kembali bersinar seperti dulu.. meski rasanya cahayaku sudah redup dan pudar, aku benar-benar merasa tak berdaya lagi. Seketika peri dihatikupun hadir dan menyadarkanku bahwa aku adalah lelaki beruntung yang pernah merasakan pahit beribu-ribu kali, karena pahit itulah yang memberikan ketegaran dan keteguhan pada sebuah hati, kepedihan-kepedihan itulah yang telah menjadikan sesosok diri semakin kuat.. ya, mataku terbuka, hatiku tersadar. aku pun berusaha untuk bangkit, dengan segala keyakinan, aku terus memotivasi diriku untuk mampu berdiri tegap lagi, dengan semangat yang membara aku terus mendorong hatiku untuk mampu melangkahkan kakiku lagi dengan seluruh keoptimisan.
Dan akhirnya.. aku pun ternyata mampu melewati semuanya, aku bisa menjadi sosok baru yang bisa berdiri dengan hati yang tegar. akulah… lelaki yang telah bangkit dari keterpurukan.

Dengan hati yang baru, jiwa yang sudah halus, aku berjalan melewati hari-hari yang telah kembali cerah dihadapanku. Rasanya udara yang kuhirup lebih bersih dari sebelumnya, rasanya pandanganku sudah kembali jernih, rasanya bibirku mudah sekali untuk tersenyum, kakiku pun semakin ringan dalam melangkah. aku menjadi sosok yg baru.. Terima kasih Tuhan sudah membuatku mampu untuk melewati masa-masa pahit itu..

Akupun kembali membuka pintu hati yang selama itu ku tutup..
Ternyata.. Mereka masih terus berlomba, terus berusaha memperlihatkan dirinya dihadapanku, menunjukkan dirinya untuk menjadi sosok yang pantas mendampingiku. Semakin banyak dan semakin ramai mengisi hari-hariku.. aku senang, dengan karakter-karakter dan sifat yang berbeda-beda mereka mewarnai hari-hariku. Aku tidak kesepian.. Aku kembali merasa menjadi seorang pangeran yang dihadapi oleh mereka yang terus tersenyum dihadapanku.

Kucoba untuk semakin membuka hatiku, satu persatu dari merekapun kucoba untuk berjalan bersama melangkah kedepan.. berbagai tawa, senyum dan keceriaan aku terima, hingga hari-hariku pun penuh dengan senyuman.
Tapi… entah mengapa, sudah lewat dari puluhan hari, tak ada satupun yang mampu menggerakkan hatiku untuk memilih salah satu dari mereka. Mereka semua rasanya tetap sama dipandanganku, semuanya sama.. tidak ada yang berbeda, tidak ada yang special. Kebaikan, keramahan, dan ketulusan yang mereka berikan rasanya tidak ada yang mampu untuk masuk kedalam hatiku. Entah mengapa…
Kucoba untuk terus membuka mata dan hatiku, memperhatikan setiap gerakan-gerakan yang mereka lakukan padaku, menerawang hati mereka yang terus ditujukan kepadaku, tapi.. tetap saja rasanya hambar didalam hatiku. Mereka terus mengetuk pintu hati ini, tapi tidak ada juga yg berhasil masuk kedalamnya.
Hingga muncullah salah satu dari mereka yang sedikit mampu untuk mulai masuk kedalam hatiku, tapi seketika terdengar sebuah teriakkan yang sangat tajam dari hatiku yg berontak,

"TIDAK.. jangan kau berikan dulu hatimu untuknya, tutuplah serapat-rapatnya, jangan saat ini, nanti saja, lihat dulu apakah ia tepat untuk kau jadikan pendamping???" kata-kata itu yang terus muncul dan mengguncang hati dan fikiranku. ada apa dengan diriku???

Yang kurasakan.. dibalik rasa membuka hati ini, ada sebuah ketakutan tersendiri yg terus menggelayuti fikiranku, aku takut.. aku tidak mau kembali mengulangi rasa pahit yg telah beribu-ribu kali kurasakan sebelumnya. aku tidak mau ada sedikitpun ‘kerusakan’ pada diri mereka yg akan menimbulkan kepahitan dihidupku lagi. Aku terlalu takut untuk menghadapi hal yang seperti itu lagi.. mungkinkah sebenarnya aku masih belum siap untuk membuka hatiku???

Ku jujurkan pada semua, apa yang kurasakan, kukatakan pada mereka bahwa aku tidak mau mengalami sebuah perjalanan dalam menjalani hubungan yang pada akhirnya akan menjadi bumerang lagi bagi hatiku.

AKU MENCARI PASANGAN HIDUP, BUKAN MENCARI PACAR.

Kutegaskan pada mereka. Tiba-tiba muncul sebuah keputusan "aku tidak mau berkomitmen, aku hanya ingin menjalani semua ini seperti air yang mengalir, hingga Tuhan menjawab, inilah jodohku”.

Entah kalimat itu adalah sebuah ketepatan untukku atau akan menjadi sebuah keterambangan yang akan kembali menyerbuku. aku tidak tau, yang pasti aku hanya yakin dengan sebuah keputusan yang sudah kulontarkan.

Ternyata.. kekasih-kekasihku itu masih terus tersenyum padaku, mereka terus mengisi detik demi detik di hidupku kini. entah apa yang sebenarnya mereka rasakan, entah apa yang kini mereka fikirkan, aku hanya mampu terus menegaskan hal itu.

Lebih dari 100 hari ini pun rasanya masih sama seperti itu.. Masih tidak ada yang berbeda di hatiku. Ada setitik harapan yang menggelayuti hati dan fikiranku, harapan untuk merasakan JATUH CINTA.

Tapi ternyata tidak.. tidak sama sekali hingga saat ini. mungkin CHEMISTRY itu sudah hilang, entah hilang dari diriku atau dari diri mereka yang tak mampu memasuki hatiku.

Sungguh.. betapa SULITNYA JATUH CINTA.
Sepertinya dinding hati ini terlalu kokoh untuk diruntuhkan, terlalu kuat berdiri hingga tak satu sosokpun yang mampu merobohkan tiangnya dan tak satupun yang berhasil untuk menerobos kedalamnya.

Masa lalu, ribuan pahit dan ketakutan.. mungkin itulah alasan yang membuat aku menjadi seorang laki-laki yang terus mencari kesempurnaan dari sebuah sosok saat ini. Rasanya semuanya kurang, rasanya semuanya tidak tepat untukku, sungguh.. rasanya aku benar-benar ingin menemukan sosok yang SEMPURNA.

Aku tau, tidak ada satupun orang yang sempurna di dunia ini, tapi aku hanya ingin menemukan sosok yang cukup sempurna di mata dan hatiku, sosok yang mampu masuk kedalam hatiku dan bersandar didalamnya, hingga aku takkan lagi merasakan… SULITNYA JATUH CINTA.

Permainan Berujung C.I.N.T.A

Berawal dari sebuah pertemuan yg berlanjut menjadi permainan dan berakhir menjadi CINTA.

Aku mengenalnya, dia sosok yg menyenangkan. Berkomunikasi dengannya membuatku sering tertawa, senang. Pertemuan pertamaku dengannya hanya mengobrol diatas motor yg dia parkirkan disebuah tempat. Masih terasa asing, tapi tidak kaku, rasanya nyaman, bahkan sangat menyenangkan.

Pertemuan itu ternyata awal dari pertemuan selanjutnya. Waktuku tidak pernah habis untuk berkomunikasi dengannya, intens, selalu dan selalu. Entah bagaimana ceritanya terjadilah sebuah permainan yg dianggap seru olehku dengannya, sampai aku menganggapnya sebuah mainan yg menyenangkan. Rasanya seperti saat aku masih kecil menemukan sebuah puzzle unik yg sangat menyenangkan sekaligus menantang untuk dimainkan.

Permainan itu bernama ’underground’. Permainan bawah tanah yg tidak diketahui oleh siapapun. Motif dari permainan ini adalah karena kami memiliki lingkungan yg sama, teman-temannya adalah teman-temanku, sehingga tidak boleh ada satu orangpun yg mengetahui hubungan kami apalagi pertemuan kami. Itulah perjanjian dari permainan ini.

DEAL!

Permainan ini membuat aku dengannya terus dan terus melanjutkan hubungan yg entah apa disebutnya. Dekat, tapi… Entahlah.
Semakin lama permainan ini semakin seru. Rasanya aku menemukan sebuah pencerahan setelah aku berusaha melupakan ‘cinta gagalku’ beberapa lama yg lalu.

Dia datang disaat yg tepat. Saat aku membutuhkan sosok lain yg bisa menghiburku disaat sedih ketika aku harus melupakan ‘cinta gagalku’ itu. Hidupku jadi terasa ringan, bebanku lepas. Aku merasakan sesuatu yg berbeda. Dengan sendirinya dia telah membuat aku melepaskan gumpalan beban yg ada difikiranku selama ini.

Sangat sangat sangat menyenangkan. Disaat aku ingin bertemu dengannya, dia mau meluangkan waktunya untukku. Entah apa yg kurasakan pada saat itu, yg pasti senang dan ‘free mind’.

Dia sosok yg unik, humoris, terkadang berfikiran dewasa. Tapi komunikasiku dengannya jarang sekali membahas sesuatu yg serius, hanya lelucon dan lelucon yg menyenangkan saja.
Hal yg membingungkanku adalah ketika teman-temanku bertanya dengan siapa aku akan pergi, dan aku menamakan dia ‘sahabat dekat’. Semua temanku penasaran siapa dia? tapi ini pertanyaan yg tidak seharusnya kujawab kebenarannya. ini KOMITMEN yg tidak boleh dilanggar. Dia seseorang yg nyata tapi tidak dibuat nyata. Sampai-sampai aku sering menghilang ala ‘ninja’ alias kabur dari teman-temanku jika akan bertemu dengan dia, karena ini RAHASIA.

Hal yg sangat lucu sekaligus menyebalkan adalah ketika setiap pertemuanku dengannya selalu tidak berarah. Mau kemana kita pergi? entahlah.. karena akan sangat tidak nyaman jika bepergian ketempat yg ramai, apalagi jika sampai bertemu dengan salah satu diantara temanku atau temannya, bukan ‘underground’ lagi namanya. Lalu, kemana kita pergi? Jalan-jalan mengukur jalan, itu yg dilakukan, hahaha.. bermotor ria dan berhaha-hihi saja diatasnya, sambil menghabiskan waktu.

Ini permainan yg sangat menyenangkan.
Tidak terasa sudah lebih dari 3 bulan. Permainan ini masih berlanjut. Tapi entah kenapa.. hari demi hari, dia yg kuanggap boneka lucu untuk dimainkan ternyata malah bermain-main dikepalaku. Selalu dan selalu muncul. Disaat aku hendak tidur, tiba-tiba dia muncul dan tersenyum di fikiranku. "APA INI? hey otak.. tidak lucu! jangan bercanda, usir dia dari fikiranku, tidak boleh! Permainan ini adalah lelucon, bukan keseriusan, jadi untuk apa dia menari-nari di kepalaku?? Sudahlah.. suruh dia pergi!"

Kesal sekali rasanya ketika aku tiba2 malah memikirkannya. Ingat, ini adalah permainan ‘underground’

INGAT ITU!

Tapi..

Semakin hari aku malah semakin terhanyut dan menikmati saat membayangkan tentang dia. Wajahnya, kelucuannya, kesantaiannya, semuanya. Bahkan semakin lama dia semakin sering muncul difikiranku. Selalu dan selalu. Tanpa jeda. sampai seharian aku beraktivitaspun selalu ada dia difikiranku.

APA MAKSUDNYA INI?

"Apakah aku …………. JATUH CINTA????"
Tidak! ini bukan hal yg seharusnya terjadi. Tidak boleh!
Dia bukan orang pilihanku. Dia bukan orang yg kuidamkan selama ini, bukan dia. Jangan! Rasa seperti ini harus bisa kutolak, aku tidak boleh sembarangan jatuh cinta. Jatuh cinta adalah hal yg sangat fatal bagiku. Tidak ada lagi didalam kamusku ‘salah jatuh cinta’ Tidak akan pernah lagi! aku sudah kapok, aku sudah terlalu seering merasakan kesakitan karena jatuh cinta yg salah. Itu tidak boleh terjadi lagi padaku. aku harus jatuh cinta pada orang yg tepat untukku.

HARUS!

Tapi..

Semakin kutolak rasa ini… perasaan ini malah semakin menghantui fikiran dan hatiku. Aku terus terus terus memikirkan dan membayangkan dia, waktuku selalu habis untuk selalu ingin tau tentang apa yg sedang dia lakukan. Bahkan hal yg sangat menghantui adalah ketika aku malah memimpikan dia selama 1 minggu berturut-turut.

KENAPA JADI BEGINI?? KENAPA DIA SELALU MUNCUL DI MIMPIKU??

Mungkin karena dia sangat menarik dipandanganku, sampai-sampai bisa menarik perhatianku hingga menarik hatiku.
ternyata benar.. aku memang benar-benar JATUH CINTA PADANYA.

Bukankah cupid memilah-milih saat ia memanahkan panah cintanya pada seseorang? Lalu kenapa harus dia? Seandainya aku bisa menawar, jangan kau tujukan panah ke arah orang itu cupid, dia bukan pilihanku!! Tapi cupid ternyata tidak mau tawar-menawar, dia tetap memanahkannya pada orang itu. Entah cupid yg bodoh, atau aku yg tidak mampu menahan panah yg mengarah padanya. Entahlah..
Dan..
Rasa ini pun menjadi sebuah RAHASIA.
RAHASIA KEDUA-KU.
Dia tidak boleh tau.. tidak boleh!
Entah apa alasanku yg tidak menginginkan dia tau rasa ini. Akupun tidak tau apa yg dia rasakan sebenarnya padaku, entahlah.. dan sebaiknya akupun tidak menginginkan untuk tau hal itu. Karena rasa ini akan tetap menjadi sebuah Rahasia. Biarkan saja rasa ini menjadi sebuah keindahan yg tersembunyi didalam hatiku. Biar kurasakan sendiri. Entah sampai kapan..
Yg pasti.. ceritaku dengannya adalah sebuah permainan, hanya permainan, dan akan tetap menjadi sebuah permainan.
Meskipun… “PERMAINAN BERUJUNG CINTA”

? ? . . .

Mungkin aku bisa bertahan sebagai lelaki yang kau duakan.

Tapi suatu saat hatiku juga akan mempertimbangkan.

Apakah kau juga memang pantas untuk ku duakan,,,???

Senin, 28 April 2014

Lelaki Ini

Aku, seorang lelaki yang sedang berusaha menapaki kehidupan.
Jalan panjang yang terhampar dihadapanku itu  nyatanya mengajarkan banyak hal. Dan nyatanya aku masih belum bisa membaca segala hal yang terangkum didalamnya dengan baik.
Aku masih mengejanya, perlahan, namun aku yakin suatu saat aku mampu berdiri tegap dalam kehidupan yang aku miliki.

Aku, seorang lelaki yang selalu ingin bernyanyi, walaupun sesungguhnya aku tak pandai bernyanyi. Tapi aku selalu ingin mengalunkan nada-nada yang terharmonisasi dalam warna-warni dunia, tersenyum, dan terus tersenyum.Menghangatkan, seperti halnya mentari, dan menenangkan seperti dawai seruling yang selalu ia sebut serunai.

Aku, seorang yang mencoba untuk menambatkan hatinya pada menulis.

Aku sudah jatuh cinta…padamu…
Serangkaian kata yang bisa ku eja dan ku  aksarakan.

Seperti kali ini, Bagiku, menulis itu sesungguhnya sangat menyenangkan, seperti meminum Capuccino panas.
Begitu menghangatkan...

Tak hanya menikmati sensasi dari aromanya, bahkan menulis dapat memberikan ruang untuk membentuk sebuah keseimbangan, yang seringkali aku sebut ‘keseimbangan rasa’. Manis, asin, asam, bahkan pahit yang hadir diantaranya!!!
Begitulah menulis…

Menulis apapun yang aku lihat dan rasakan, menuangkan segala imajinasi yang awalnya hanya tersketsa diotakku, membuatnya menjadi lebih nyata diatas lembaran. Mungkin bukan lembaran kertas yang akhirnya menjadi buku, tak sekedar itu, aku hanya ingin membuat sesuatu yang sederhana namun bermakna untukku. Aku hanya ingin menulis di atas lembaran kehidupan yang aku miliki. Karena sejatinya itulah yang bisa aku lakukan.

Aku ingin hidup dalam porsi kehidupan yang nyata, hidup yang berarti. Tak hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk orang lain. Dan aku sadar, aku tak bisa banyak berbuat, maka aku putuskan untuk menulis dan berbagi. Jika suatu saat Aku sudah berada dalam dekapanNYa, aku ingin tiap lembaran tulisan ini menjadi hal yang dapat tersimpan apik di memori orang-orang yang membacanya. Biarkan tulisan ini yang akan tetap hidup.

 

Dan aku akan terus hidup dalam setiap paragraf yang ku apit dengan cinta....

Kamis, 24 April 2014

5 Kekasih Di Jalan

Sore hari, hujan gerimis, Kendaraan merayap-merayap pelan di Jalan Kebon Kopi. Jam pulang sekolah dan kerja saat itu adalah saat pelatihan mengamati yang baik. Seolah melihat dunia dalam kecepatan lambat yang memungkinkan saya menangkap dengan detail segala sesuatu yang saya lihat. Jalanan yang berlubang, trotoar yang hancur, angkot yang mengulur waktu untuk menelan penumpang sebanyak-banyaknya, pedagang kaki lima yang bersesak memepet jalan aspal, dan lautan manusia.

Di balik kerumunan atap rumah, menyembul matahari yang membentuk lingkaran sempurna. Oranye.
Mata saya seketika melengak ke atas, sejenak meninggalkan pemandangan Jalan Kebon Kopi yang menguji kesabaran mental. Langit berwarna-warni khas senja. Campur aduk antara kelabu, biru, ungu, merah jambu, jingga.

Seketika saya berjumpa dan jatuh cinta dengan sebuah rasa tak bernama. Banyak hal yang membuat saya jatuh cinta pada hidup. Bahkan pada hal terkecil sekalipun.
Berkali-kali. Tak akan terukur dan tertakar akal mengapa bisa saya jutaan kali jatuh cinta, seolah tak berakhir. Sesuatu dalam keabadian ini mengundang saya untuk kembali, dan kembali lagi, terjebak dalam lingkaran yang saya namai 'lingkaran rantai cinta'.

Untuk beragam alasan, saya jatuh hati pada hidup dan kehidupan. Cinta barangkali datang dan pergi sesuai dengan situasi yang terus berganti.

Langit senja di jalanan macet ini menggerakkan saya untuk menelusuri cinta yang nyaris tak terganti, yang meski hidup saya sedang busuk dan menyebalkan, saya tahu kemurnian ini selalu menyertai jiwa saya. Untuk hal-hal inilah jiwa saya tergoda untuk kembali, dan kembali. Atau, minimal, hal-hal ini menjadi jaminan penghiburan jiwa saya selagi menjalani berbagai peran dan ragam drama yang harus dimainkan dalam hidup. Dan inilah urutan kekasih saya, yang membuat saya jatuh cinta, yang saya temui dalam perangkap kemacetan jalan ini.

Langit senja...! Senyum...! Air mineral...! Suara hujan. Dan, Bergandengan tangan...!

Dalam kelima hal itu, ada kemurnian yang selalu menjemput jiwa saya untuk sejenak bersuaka. Riak dan gelombang pasang surut,

Pasangan saya boleh berganti setiap hari, tapi ada keindahan yang bergeming saat saya masih diizinkan untuk menatap langit senja, untuk tersenyum lepas, untuk mengalirkan air mineral segar lewat tenggorokan, untuk mendengar derai hujan yang beradu dengan bumi, untuk merasakan hangat kulit manusia lain lewat genggaman.

Sederhana memang, sama halnya dengan semua penelusuran pelik yang biasanya berakhir pada penjelasan sederhana.
Sungguh saya tergoda berkata, kelima hal itu adalah kekasih saya sesungguhnya. Pacar-pacar gelap tapi tetap, yang dicumbu jiwa saya saat menjalin kasih dengan dunia materi dan sensasi ini. Bahkan kemacetan jam pulang beraktifitas di Jalan Kebon Kopi yang sempit ini, tak mampu membendung cinta saya.

Selasa, 15 April 2014

Hari Ini

Seperti melihat hitamnya langit malam yang tertutup mendung...Seperti melihat hitamnya bayangan tanpa cahaya...Tak ada harapan....hanya angan dan impian....Yang tak akan nyata.Hidup ku berjalan seperti hari-hari biasanya..melewati minggu demi minggu,  melewati bulan demi bulan.

Aku hanyalah seorang lelaki biasa, yang mungkin tak memiliki kelebihan apapun, dan tak memiliki apa-apa di dunia ini, bagi ku semua hanyalah semu. Aku adalah seorang wiraswasta yang melewati hari dengan sederhana, tanpa banyak kejadian bahagia yang aku rasakan melintas dikehidupan ku.

Bagi ku hidup adalah sebuah jalan cerita takdir yang harus di selesaikan. Tapi aku hanya menyelesaikan jalan cerita takdir ku dengan cara yang sangat membosankan, hanya begini dan begini saja.
Ingin rasanya aku mengubah kehidupan ku menjadi lebih berwarna, tapi aku hanya sendiri.tidak ada yang tau apa yang aku inginkan. Walau sesungguhnya aku tidak menginginkan apa-apa, yang aku inginkan hanyalah kebahagiaan abadi yang mengisi hari-hari ku didalam perjalanan kehidupan ku.

Tapi dimana kebahagiaan abadi itu berada? Tak pernah ku temukan di diri ku, tak pernah ku temukan di kehidupan ku, apalagi...pasti tak akan pernah ku temukan di orang lain.
Walaupun belum pernah ku mencoba mencari kebahagiaan di dalam orang lain.
Di dalam hati aku bertanya "Apakah aku akan selalu melewati kehidupan ku hanya seperti ini?.Lelah rasanya.
Sudahlah...yang penting aku yakin hari esok akan selalu ada untuk ku.
Aku ingin sekali merasakan kehidupan yang berbeda. Tapi tak pernah aku mencoba mengubah kehidupan ku...Mengapa aku hanya bisa berharap...Tapi tak ada keinginan mencoba...Hari ini ku mencoba berada di tengah keramaian yang suasananya pasti lebih ramai dari tempat kerja ku.

Banyak sekali orang-orang berbeda di sana...dengan senyum mereka...dengan tawa mereka...dan dengan segala ekspresi kebahagiaan yang mereka punya.
Aku hanya diam, melihat sekeliling ku..tanpa bisa merasakan apa yang sedang mereka rasakan!

Ya...aku hanya duduk di dalam resto sederhana yang menyediakan fasilitas Wi Fi gratis, ditemani dengan segelas milk shake chocolate,dan sebuah Notebook yang selalu aku bawa kemana-mana untuk mencurahkan isi hati ku disetiap harinya, untuk mencari bahan-bahan tulisan ku, untuk mencari teman di facebook mungkin. Tapi tidak, aku tidak suka mencari teman di dunia maya, di dunia nyata saja aku tidak begitu memiliki teman, jadi untuk apa aku harus mencari teman yang tidak nyata di dunia maya.

Tampak sudah saatnya aku mengakhiri rutinitas ku yang sangat sederhana di hari ini, aku ingin pulang dan beristirahat untuk menghadapi hari esok lagi, yang mungkinakan sama saja.

Aku hanyalah bagian terkecil didalam roda kehidupan. Tak ada kawan...maupun lawan...Hanya sendiri...merasakan segalanya yang ada.
Ku harap tak selamanya aku seperti ini...

Tampaknya aku lelah dengan semua yang ada...aku ingin perubahan di dalam kehidupan ku. Tapi perubahan apa? Perubahan yang bagaimana? Yang penting, aku tidak mau dan selalu sendiri.
Apa mungkin aku harus cari pasangan? ya..biar bisa nemenin aku melewati hari-hari ku. Tapi tampaknya hanya ada di dalam angan-angan ku saja.

Untuk apa aku harus cari pasangan, yang mungkin hanya bisa menambah beban hidup....menyakitkan hati dan menghancurkan segalanya.
Aku percaya jodoh ditangan Tuhan. Manusia diciptakan berpasang-pasangan, kalau nanti sudah waktunya jodoh ku pasti akan datang sendiri, atas kehendakNya.

Mungkin ini semua memang saat-saat dimana aku harus melaluinya sendiri. Karena aku belum mau atau siap memiliki pasangan.
bukannya aku tidak mau atau tidak pernah mencoba, 3 kali aku mencoba untuk menjalin hubungan dengan wanita, tapi perasaanku hampa. Kalau aku paksakan untuk menikah dengannya, apakah aku tidak menambah dosa? Aku tidak bahagia dan dia juga tersiksa. Aku tidak tega untuk menyakiti wanita hanya gara-gara demi status, jika aku paksakan untuk menikah.
Yaaa...itulah aku yang sebenarnya. Aku adalah seorang gay!

Untuk cerita yang satu ini, dan untuk pertama kalinya. Pernah satu waktu saat aku kuliah dulu. Aku suka dengan laki-laki normal. Nama nya Deny, laki-laki tinggi, tidak terlalu tampan namun mampu membuat hati ini berdebar saat berada di dekat nya.
Semua rasa itu dimulai pada suatu pagi, saat dia tersenyum kepada ku, saat aku dan dia sama-sama sedang menunggu kelas dimulai. Dan perasaan suka itu belangsung hingga semester selanjutnya tanpa aku bisa mengatakan perasaan ku. Karena aku sangat tau diri dan aku benar-benar tidak bisa mengatakan " aku suka kamu, Den". Tapi perasaan itu tiba-tiba hilang, saat aku melihat dia bersama wanita pujaannya.

Saat itu aku sangat tersiksa karena cinta saya selalu bertepuk sebelah tangan.
Bodoh, mungkin boleh dibilang bodoh,bagaimana tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintai kawan laki-laki, sedang akupun laki-laki.

Aku terima bila di sebut bodoh karena memang bodoh, bagaimana pula tidak bertepuk sebelah tangan, aku bilang suka saja tidak dan bagaimana mau bilang, dia laki-laki dan aku pun laki-laki.
Aku serba salah kan?

Mungkin memang harus aku pendam dalam-dalam perasaan suka, walau sakit, tapi mungkin ini sudah takdir seorang gay.
Memang saat kuliah dulu banyak wanita yg minat dengan ku tapi hati tidak sedikit pun tertarik.
Laki-lakilah yg saya mau...aneh kan?...... lucu kan?...... bodoh kan?....

Sedikit cerita tentang perasaanku. Langsung saja, bila aku bisa hilangkan perasaan ku ini, pasti saat ini aku sudah menikah, aku tidak tau sampai kapan seperti ini,
Namun dalam setiap doaku, aku hanya berharap aku bisa terjaga selalu dari dosa-dosa.
Aku tidak mau sampai terjerumus kedalam dosa yg begitu besar, dengan cinta ini ....

Sekarang aku sadar kalau lelaki cinta pertama ku itu bukan jodoh ku dan memang pasti tidak akan menjadi jodoh ku. Karena sampai detik ini dia tidak ada untuk ku. dia tidak ada didalam cerita hidup ku. Hanya cinta terpendam belaka.
Lupakan saja. Mengapa harus ada kehidupan yang lain. Jika aku lebih tenang dengan melewati kehidupan ku sendiri. Kenapa harus ada orang lain didalam hidup ku. Jika hanya aku sendiri yang mampu mengerti aku.

Hari ini aku bertemu dengan teman lama ku. Seorang wanita yang sudah menikah. Dia datang pada ku dengan sejuta kisah sedihnya.wajahnya tampak berubah, banyak kesedihan mendalam disimpannya. Dia sedih karena kehidupan rumah tangganya yang tidak berjalan dengan lancar. "Oh..Tuhan..untung saja belum saatnya engkau memberikan kehidupan asmara pada ku. Untung saja aku masih melewati kehidupan sendiri tanpa orang lain didalamnya.karena aku tidak mau seperti teman lama ku yang sangat sedih hanya karena kehidupan asmaranya kacau.

Mengapa harus ada malam yang menggantikan siang.
Mengapa harus ada putaran waktu untuk menggantikan hari demi hari.
Mungkin agar aku bisa terus menemukan hari esok...Esok...dan esok kemudian nya lagi.

Malam ini aku hanya melihat satu bintang yang bersinar terang di langit. Menerangi gelapnya langit malam pada malam ini.

Bintang itu seperti aku, hanya sendiri!
Aku ingin menjadi seperti bintang itu, walaupun hanya sendiri tetapi memiliki sinar yang sangat terang.
Malam ini aku ingin bermimpi indah. bermimpi tentang kehidupan ku yang berubah menjadi sangat menyenangkan.
Tidak sendiri lagi, tidak membosankan lagi..dan tidak hanya begini-begini saja.

Mudah-mudahan saja!!!

Aamiin.

Firasat Alam

sepertinya kau telah membaca semua yang aku tuliskan tentangmu!
aku membacanya dari gerak gerikmu, tulisanmu dan firasatku itu terlanjur aku percaya.
Sudah lama aku percaya pada firasat. apalagi  setelah mendengar teori-teori keadaan sekitar. bahwa tiap manusia diberi kemampuan untuk bersahabat dengan alam, maka seharusnya kita bisa berbahasa dengan mereka, kita bisa berinteraksi.

Tetapi kita sombong dan tidak jeli untuk berkawan dengan hal yang dianggap tidak sederajat dan tidak setara dengan kita.
kita sombong, tidak mengenal karunia kesetaraan alam.

Berjalan sendiri tanpa tau sekeliling masih ada kuman ataupun atom. Berbicara sekerasnya walau kau tahu masih ada yang ingin berlomba adu mulut.
ada kucing atau singa, ada semut ataupun itu kutu merah yang menggelikan. Firasatku padamu sekedar bisikan alam, kadang aku merasa tertekan bila telah mengetahui hal yang seharusnya tidak layak untuk aku ketahui.

Itulah yang aku sebut firasat. Dia kadang mendahului kenyataan. Anehnya firasat ini tidak membantuku apa-apa.

Dia hanya hadir dan membawa kabar untuk keadaan yang akan datang.

Dunia ini penuh dengan teka-teki dan aku tak mampu menebaknya, hanya ucapan berandai-andai saja.

Dunia ini penuh dengan kesepakatan-kesepakatan belaka.
berduka? tidak, aku hanya merasa senang kau mengerti tentangku dengan segala keanehanku dan kekanak-kanakanku yang mungkin membuatmu jengkel dan sebel.

Minggu, 13 April 2014

Mengapa Kamu?

Ada jatuh yang tak pernah saya duga-duga, hingga sebuah tanya muncul dalam benak, mengapa kamu?
Mengapa pada seseorang yang dapat saya ketahui dengan pasti, bahwa akhirnya adalah tidak mungkin?

Ada rasa yang datang tanpa diundang, hingga tanpa sadar saya letakkan namamu pada urutan paling pertama dalam segala hal.
Ada cinta yang sampai kini masih saya sangkal. Sebab, memberi hati kepadamu tak pernah sebelumnya terpikirkan.

Barangkali, begitulah risiko jatuh cinta. Betapapun sudah berhati-hati, selalu saja ada celah. Jika memang takdir, itu pasti terjadi.

Sementara hati sebetulnya sudah lelah terjatuh sendirian, tapi Tuhan mendatangkan kamu di hadapan saya.
Kali ini entah sebagai jawaban, entah sebagai penambah pertanyaan, entah sebagai pemberi pelajaran.

Jadi, mau ke mana hati ini saya bawa, yang telah lama saya semaikan di hatimu?

Haruskah saya menujumu, perjuangkan kamu lebih jauh? Atau kembali saja pada titik semula dan hanya jadi pendamba?

Andai kamu mengerti, ini bukan tanpa alasan. Sebab yang saya lihat hanya kamu. Pada tatap matamu yang paling dalam.
Sebab yang saya dengar hanya namamu, pada tiap nada kebahagiaan.
Sementara saya, tinggal di antara ribuan pertanyaan, tentang mengapa kita dipertemukan.

Sementara saya, berdiam di tengah ratusan perkiraan, tentang mengapa kepadamu, jatuh cinta ini tertuju? Jatuh cinta ini Tuhan Izinkan?

Jauh, sebelum cinta tampak nyata, sudah saya sadari bahwa semuanya akan berakhir dengan sia-sia.
Dalam hujan perasaan yang jarang sekali melegakan, saya sadar bahwa cinta tak mampu dipaksakan. Percuma saya berusaha dekat dengan yang lain, jika hati ini cuma mencintaimu.

Inginnya kamu ada dua, satu untuk saya dan satu untuk kekasih mu. Tapi saya tahu, cerita ini tak mungkin tertulis begitu.
Cerita ini menawarkan bahagia untuk masing-masing dari kita. Tapi sayangnya bukan untuk saya dan kamu.
Kamu seperti ada untuk saya cintai saja, bukan untuk saya miliki.
Seperti dekat yang tak terjangkau,
Terasa tapi tak tergenggam,
ada tapi seperti tiada...

Tik..tok..tik..tok..tik..tok...

Hujan kali ini mengantarkan sore pada malam...
Membenamkan senja cerah ku...

Seperti halnya langit yang selalu punya cerita, waktu pun demikian. Waktu adalah pencerita takdir, entah itu takdir yang membahagiakan maupun menyedihkan.
Maka, jadilah hidup saya sebenarnya adalah cerita waktu.
Cerita waktu adalah cerita yang selalu saya nantikan akhir ceritanya.
Cepat atau lambat, cerita waktu ini akan berakhir. Akhir yang bahagia atau akhir yang sedih.
Waktu tak pernah mau peduli tentang itu semua. Semua urusan tentang cerita waktu pada akhirnya menjadi urusan saya. Mau saya nikmati dengan cara apa atau saya tinggalkan begitu saja.

Jika ada sebuah momen yg ingin saya minta untuk berhenti bergerak seperti menekan tombol pause saat menonton film, itu mungkin adalah saat ini.
Tapi sekarang. Detik-detik di jam dinding ini terasa sangat cepat berputar, ke dua jarum pendek dan jarum panjang jam itu seakan-akan saling berlomba untuk cepat mencapai sesuatu...
Berputar tak karuan, hingga tak lagi bersuara seperti layaknya suara jam.
"Tik.......tok......tik.....tok....tik...tok..tik..tok.tik.tok.tiktoktiktoktiktoktiktok......"
Semakin cepat dan cepat.

Ingin rasanya saya mencopot jam dinding itu, mengangkat tinggi-tinggi dengan kedua tangan saya dan membanting nya ke lantai, hingga terberai menjadi potongan-potongan kecil, hingga semua nya hening, hingga tak ada lagi suara yang mengganggu, hingga waktupun berhenti.

Namun seolah membaca niat saya ini. Jam dinding itu semakin angkuh memainkan detak-detak nya hingga benar-benar sangat bersuara tak karuan.
Menertawakan saya, meledek saya, mengacaukan waktu saya dan mempercepat waktu saya.

Saat ini memang saya tak ingin waktu berjalan, saya ingin waktu berhenti.
Tak ada alasan kenapa saya meminta waktu berhenti. Saya hanya ingin waktu berhenti saja.
Bukan karena saya sedang ingin lama-lama  menikmati bahagia atau sedang sangat bijaksana ingin merenungi sedih.
Tak ada alasan apapun...

Rabu, 22 Januari 2014

Untuk Mu Sang Pujaan...

    Dear manusia berpunggung menawan…

Aku menulis surat ini untukmu karena suatu saat kau pasti akan membacanya.
Entah kapan...Aku menulis surat ini untukmu karena punggungmu telah membuatku jatuh hati.
Mungkin ini aneh bagimu, tapi itulah yang sudahterjadi.
Yah, aku bisa jatuh cinta dengan sosok punggung.
Banyak orang yang menganggap punggung sebagai simbol perpisahan, tapi bagiku punggung adalah awal dari segalanya.
Awal dari mencintaimu.

Mengamatimu secara diam-diam....
Tergelitik untuk tahu lebih.....lebih dan lebih jauh lagi tentang dirimu.
Tapi bahkan aku terlalu pengecut untuk memintamu pada-Nya.
Satu yang ku percaya, bahwa apa yang terjadi selalu ada alasannya.
Mungkin sebuah kisah sedang menanti kita. Akankah kita mulai ceritanya?
Peran sudah menanti untuk dimainkan.
Lalu, siapa aku bagi ceritamu?
Atau haruskah segera kuakhiri cerita yang bahkan belum dimulai ini?
Pikiranku mulai bergidik, menduga-duga hatimu sudah terbidik.

    Dear insan berpunggung menawan…Sebuah hati sedang berteduh menunggumu di taman yang gaduh.


Jumat, 17 Januari 2014

Mencintai Mu...

Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku nikmati bayangannya saja tanpa bisa aku miliki. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang sanggup kuhayati bayangannya dan tak pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang bagaikan bintang jatuh, datang sekelebat lalu hilang sebelum tangan ini menggapainya. Seseorang yang hanya mampu aku kirimi isyarat, sehalus udara, awan, langit, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa.

Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki.

Ia kembali menjadi sebentuk punggung yang sanggup kuhayati, yang kuisyarati halus melalui udara, langit, sinar bulan, atau gelembung bir.


Aku begitu bahagia mengamati mu dari belakang...
Kau tahu saat aku menatap punggungmu, aku berharap waktu berhenti dan dunia tiada...
Agar selamanya aku bisa memandangmu...
Namun ketika akhirnya kau tak sengaja melihatku, pastilah aku segera memalingkan pandanganku...
Aku tak sanggup menatap mata indahmu...

Maafkan aku cinta...
Jika aku tak berani mengungkapkan isi hatiku...
Jika aku hanya mengagumi mu dari jauh...
Maafkan aku juga yang selalu mengikutimu dari belakang, mengamati gerak-gerikmu dan terkadang berada disisi tempat tidurmu, menatap bahagia wajahmu yang sedang tertidur lelap...
pernah sekali aku ingin masuk dan berada dalam mimpimu, namun dengan cepat ku urungkan keinginan besar ku itu, karena aku tak ingin kau tau keberadaanku walau hanya dalam mimpi.
Bagaimanapun kau tak boleh tau siapa aku...

Maafkan aku sayang...
Jika aku terus mengikuti mu kemanapun kau pergi.
Meski terkadang harus menyaksikanmu bersenda gurau bersama kekasih hatimu. Sakit memang, tapi aku tak perduli!!!
Biarlah aku seperti ini...
Melihatmu tertawa...
Melihatmu bersedih...
Melihat saat kau bangun pagi dan menggerutu ketika rambutmu tak bisa rapih...
Melihatmu berkumpul bersama teman-teman mu...dan semua yang kau lakukan, aku pasti ada disitu!!!
Kadang aku berada tepat di disisimu, kadang aku bersembunyi dibalik tirai kamarmu, dibelakang sebuah pohon...pokoknya dimana saja agar aku tak terlihat.
Aku cukup bahagia mengagumi dan mencintaimu dengan caraku ini...
Seandainya pun kau tau keberadaanku, apa yang aku lakukan terhadapmu...toh akhirnya kita tetap tidak bisa bersama.
Karena aku sadar betul...kita memiliki hati yang berbeda.
Hati yang kau miliki masih berdegup sempurna, masih dialiri darah dan masih bernyawa, sementara hatiku sudah lama redup, menyatu dengan tanah dibawah sana.

Hanya satu bagian yang hidup dari hatiku itu...dan itu adalah cintaku terhadap mu yang telah lama kusimpan, cinta ini tak akan pernah mati, meski raga ini telah dulu mati.
cinta ini tak akan rusak, meski tubuhku kini telah hancur oleh tanah. Cinta ini akan abadi meski tuhan telah memanggilku yang kini sedang terbaring abadi.

Cinta, maafkan aku...
Ijinkan aku tetap seperti ini...
Mencintai dari dunia ku...

  

Kamis, 16 Januari 2014

JANUARI 2014

Mengamati bulan pertama di tahun 2014 ini. Hujan kerap kali datang, entah pagi, siang atau malam. Membuat cuaca kota Bandung ini cukup dramatis.

Namun hari ini langit sedang berawan, angin bertiup kencang, dan meski matahari bersinar cukup terang dan terlihat angkasa biru di balik timbunan awan, saya tak bisa mengatakan bahwa ini pagi yang cerah. Masih terasa jejak mendung peninggalan hujan semalam. Kendati demikian, pagi ini pun tak bisa disebut pagi yang mendung.

Seolah, alam pagi hari ini mewakili apa yang saya rasakan. Perasaan yang biasa-biasa saja serta emosi yang terkendali.
Sejujurnya saya jarang sekali memiliki perasaan seperti ini, begitu damai dan tenang. Itu mungkin karena di tahun ini saya tidak memiliki rencana, resolusi, impian dan cita-cita yang penting, yang harus saya capai di tahun ini.

Saya biarkan saja segalanya mengalir begitu saja. Toh, semuanya juga berjalan pada garis ketentuan tuhan.
saya melewati pergantian tahun ini dengan ‘abu-abu’. Tak melulu bersemangatkan optimisme, tak juga melulu pesimistis. Semuanya hadir bersamaan dengan kadar yang kurang lebih seimbang, sehingga rasa yang tertinggal di batin saya adalah netral dan datar!

Selasa, 14 Januari 2014

PRETTY DEVY

....Ku langkahkan kaki ku di atas tanah merah yang basah, rumput liar yang tumbuh di sisi kiri dan kanan  jalan setapak ini pun masih meneteskan bulir-bulir air, pertanda hujan baru saja reda di tempat ini.
Udara yang sejuk sore ini…terasa mengosongkan semua fikiranku yg letih…Semua berbaur menjadi rasa ketenangan dalam batin…!!!
    Tempat ini masih sama saja ketika terakhir aku tinggalkan 2 tahun lalu, rumah-rumah sederhana yang berjejer sembarang mengikuti tanah berbukit, hutan bambu dan deretan pohon rindang yang lebat masih mendominasi sebagian lahan tanah di tempat ini.
    Semakin sejuk… membuatku ingin terus berlama-lama menikmati keindahan alam yang telah lama tidak aku rasakan.
Hahhhh...aku menghela nafas!!! Terbayar sudah rasa Letih dan Lelahku Dengan melihat Keindahan Alam ini, keindahan kampung halamanku, keindahan tempat orang tua ku tinggal, keindahan tempat dimana aku di besarkan...keindahan tanah kota Sumedang.
    Sedikit tentang sumedang. 'Kota leutik' ini adalah sebuah kota kecil yang terdapat di antara dua kota besar, yaitu Bandung dan Cirebon. Kota ini sering dikenal sebagai tempat persinggahan bagi mereka yang tengah melakukan perjalanan darat antara Bandung dan Cirebon. Ke khasan tempat ini adalah makanannya, yaitu tahu sumedang yang terkenal memiliki cita rasa yang berbeda dengan makanan sejenis yang terdapat di kota-kota lain.
    Jaman dahulu, wilayah Sumedang telah dikenal sebagai lokasi kerajaan Sumedang larang yang didirikan oleh Praburesi Tajimalela, kota inipun terkenal dengan berbagai macam tempat wisata alamnya yang asri.
    sementara aku...rumahku berada di dataran tinggi di kaki Gunung geulis yang berada di kecamatan Rancakalong, desa Pamulihan.
   
    Aku masih terus berjalan menyusuri jalan yang menanjak naik menuju sebuah rumah yang tidak jauh lagi aku akan sampai disana.
Aku berjalan dengan kesusahan...karena tangan kananku saat ini membawa tas besar yang penuh dengan pakaian dan perlengkapan keperluan ku yang mungkin aku butuhkan selama aku di sini, sementara tangan ku yang lain menenteng tas-tas kecil berisikan oleh-oleh yang sempat aku beli di perjalanan tadi.

Tak lama kemudian rumah itu kini mulai nampak di depanku, menyembul muncul di antara pohon-pohon pepaya yang tumbuh subur di halaman depan rumah.
yaap...rumah panggung kayu berwarna ungu dengan diberi sedikit aksen putih kini tepat berada di hadapanku, rumah sederhana yang di tanami segala macam tanaman ini adalah rumah ku, rumah tempat orang-orang yang kucintai tinggal.
Aku sedikit mempercepat langkah kakiku dan lalu di ikuti langkah kaki lain di belakangku, langkah seorang laki-laki muda yang sedang asik melihat asing ke sekeliling, yang juga sibuk dengan bawaannya.
Aku menengok ke belakang "ayooo...kita sudah sampai", ajakku. Dia mengangguk sambil tak lepas matanya menelanjangi setiap bagian demi bagian sudut luar dari rumah ini.
Dengan tersenyum aku mengisyaratkan agar dia mengikuti ku.
Ku letakkan tas-tas besar yang aku bawa ini di pijakan naik tangga kayu tepat di depan pintu masuk rumah!!!
Aku mengetuk beberapa kali...
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki mendekat, langkah kaki pelan di atas papan kayu...
Perlahan pintu itu mulai terbuka...menimbulkan suara berdecit khas pintu tua.
Tampak seorang wanita paruh baya memakai kerudung hitam polos berdiri dan tersenyum hangat menyambut kami...
Aku memburu kearah nya...ku cium tangan kanan dan kedua pipi nya...

"...mamiiihhh" seraya aku memeluk nya!!!
Lalu di balas dengan sebuah pelukan khas seorang ibu,
Aku makin erat memeluk wanita yang biasa ku panggil mamih itu.

Nampak kini pemandangan bahagia seorang ibu dan anaknya yang saling merindukan.


"Ooppssst..." aku melupakan dia!!!
Lelaki yang tadi bersamaku masih mematung berdiri di luar, memperhatikan kearah kami dengan malu.
lelaki sempal yang sudah menemaniku dari Bandung itu bernama Rama.
Aku mengajaknya masuk dan memperkenalkan pada ibuku.

    Sedikit cerita tentang dia...
Aku belum lama mengenalnya, hanya hitungan hari saja sejak aku bertemu dengan nya. Aku sengaja mengajaknya kemari hanya sekedar menemaniku saja, sekedar teman ngobrol di perjalanan, tapi itu jauh dari keinginanku, karena sepanjang perjalanan dia lebih banyak diam dan kadang asik berkutik dengan handphone nya.
Umur nya lebih muda dariku, perawakannya tinggi namun sedikit bulat, rambutnya berponi samping hingga cocok dengan wajah chuby nya itu. Kesan yang aku dapat pada saat pertama melihatnya adalah dia seorang laki-laki baik dan hmmmm....wajahnya pun manis.

Pertemuan beberapa hari yang lalu itu akan aku kenang selalu. Agar aku tau, mengapa aku sangat mencintainya waktu itu...hari ini...dan kelak...

Pernah sekali aku berdoa pada Tuhan... meminta agar apa yang akan menjadi milikku, akan selalu jadi milikku...karena aku tak pernah ingin lepas dari nya!!!

    Oohhh iyaaa...kalian mungkin bertanya-tanya tentang diriku, siapa diriku? Atau mungkin kalian tidak ada yang ingin tau siapa aku ini...hehehe!!!
Baiklah, nama ku Devy, aku sudah cukup dewasa dengan umur yang sudah kepala 3, aku single dan aku bekerja di sebuah salon di bandung, tinggi ku tidak lebih dari 170 cm, berambut panjang sepinggang hingga cukup kontras dengan tubuh ku yang kurus.
Ada yang unik tentang aku dan aku akan menelanjangi kisah diriku disini...
Kisah hidupku yang manis,,,
Kisah hidupku yang pahit dan semua kedramatisan hidupku......!!!

    Bersambung.......


Alam mimpi

3 dasawarsa sudah saya hidup di alam dunia ini.
Dunia yg menurut saya adalah sebuah alam mimpi.
Mengapa saya berkata demikian...???
Mengapa saya menganggap dunia ini hanya sebuah alam mimpi...???
Itu karena Dunia mimpi dan dunia khayalan adalah dunia favorit saya.
Dunia dimana apa yang kita inginkan bisa terjadi disini.

Pernah suatu ketika, ketika saya masih kecil. saya punya banyak mimpi dan khayalan-khayalan yang luar biasa. Ingin sekali rasanya saya bisa mewujudkan itu semua.

Saya pun akhirnya bercita-cita ingin tinggal di dunia mimpi dan dunia khayalan. Karena hanya disitulah, keinginan-keinginan saya bisa terwujud. Saya pun akhirnya terhanyut dalam dunia itu. dunia itu membuat saya banyak bermimpi, bermimpi dan berkhayal. 

Hanya itulah yang saya lakukan. Saya bermimpi untuk kepuasan saya sendiri. Saya berkhayal hanya untuk membuat apapun yang mustahil menjadi kenyataan. Tapi itu hanya bisa terjadi di dunia khayalan, karena di dunia nyata saya tidak bisa mewujudkan khayalan itu...

Termasuk dalam hal cinta... Cinta yang tak mungkin ku miliki... Memiliki mu untuk menjadi kekasih!!!


Senin, 13 Januari 2014

Catatan kecil tentang Dia

Catatan Cinta ini adalah catatan tentang dia yang dulu pernah hadir singkat dalam hidupku...

Satu malam yang mungkin tidak akan pernah terulang lagi, satu malam yang tidak pernah aku lupa.
Satu malam ketika dia yang aku sayangi berkata “sayang” pada ku!!!
meskipun terucap dengan nada yang kikuk dan datar dan terkesan memaksakan…tapi itu adalah sebuah kebahagian terbesar untuk ku.
Sesaat aku memaku tak bergeming.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut ku.
Kelu...!!!

seandainya malam itu bisa aku ulang, aku akan menambahkan beberapa adegan di dalamnya yang tidak  sempat aku lakukan. seperti memeluknya atau mencium pipinya.

jatuh cinta tanpa direncanakan sih kalau boleh aku kasih judul,
menyukai dia yang begitu menawan dengan segala keistimewaannya...yang akhirnya berani saya namai "cinta sekilas yang lucu, cinta sesaat yang memikat, cinta sekejap yang menyakitkan, dan harus diakhiri dengan kata sekian".

mencintai dia adalah cinta tersulit, begitu banyak hal yg harus disembunyikan, di tahan dan dirasakan sendiri, mencurigai yang tak pernah tersampaikan, resume tanpa intisari... menghasilkan ke abu-abuan dimataku...mengenalnya sangat menyenangkan, ada semua rasa. senang, bahagia, bebas, nyaman, kesel, cemburu dan terluka.
hanya saja aku tidak pernah menyesalinya...

Satu hal yang tidak bisa diterima sebenarnya adalah kebiasaannya yang dicintai oleh orang lain selain aku, kebiasaan yang sudah menjadi keseharian yang mengerikan, bagi ku!!!
mungkin aku terlihat bisa menyesuaikan, tapi tetap saja aku selalu terdiam dan menghujat dalam hati. seandainya kekasihnya itu tak ada, mungkin aku berani nekat untuk perasaan ini…

Melihat dan mendengar dengan jelas tentang dia dan kekasih nya, sudah hal biasa.
mendengar rumor tentang sikapnya sudah pernah aku rasakan. tertekan dan terancam pun sedang aku rasakan sekarang ini.
mencitainya dengan sangat sulit pun terasa menyenangkan pada akhirnya...

Aku mencintai saat-saat bisa berbicara dengannya, menceritakan banyak hal tentang satu sama lain, terasa bebas, seperti yang pernah kita lakukan beberapa kali.

how bad i need him every minute every single day...!!!

Namun...memintanya untuk mengerti, tak akan aku lakukan, meskipun sakit tapi aku akan membiarkannya tetap seperti ini.
membebaskan inginnya dengan caranya, abaikan rasa, relakan asa!!!
pilu.

Sayangnya dia tak sayang, tak memiliki rasa yang sama seperti aku.
ini bukan salahnya, mungkin kita saja yang memang tidak untuk saling memiliki…
ini cinta yang aku punya untukmu, tak ada lagi yang bisa aku fikirkan.

Melihatnya bebas dan berbahagia dengan hidupnya adalah keinginan ku juga.
aku akan tetap mencintainya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang terlanjur tuhan telanjangi dihadapan ku...

Memilikinya adalah harapan, namun jauh dari itu aku lebih ingin melihatnya bahagia.
Walaupun Aku bukan pejuang, namun aku masih sanggup menunggu seseorang yang juga menginginkan ku.
karena yang di harapkan adalah ketulusan dalam cinta, cinta tak boleh terpaksa...
maka aku tak akan melakukannya padanya...mungkin kita hanya simpangan cerita yang dibuat tuhan, bertemu sesaat untuk bahagia...

Senang mengenalmu, senang pernah menangis untuk ini semua. senang jatuh cinta padamu. sungguh aku senang melalui ini semua. mungkin mencium pipimu memang tak seharusnya terjadi, dan mempertanyakan kebenarannya pun tak perlu dilakukan.

"this is our destiny..keep fight, boy!!!"

semoga semua masalah yang ada bisa cepat berakhir dan hiduplah dengan normal serta bahagia...dengan kekasihmu!

"i love u, for sure!!!"




"peluk hangat dari jauh, sayang"

Rindu ku

Pernah kita bersama...
pernah kita bahagia Mengarungi dunia...
berjanji tuk setia...
Walaupun pada akhirnya aku tahu, hanya merekalah yang selalu kau nantikan...
Namun lihatlah aku...
lelaki yang merindu...


Aku...dan hati ku

Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih...

inikah cinta …?
Yang melenyapkan segala batasan …
Lahir dari hati yang sama …
DARI SEORANG LAKI-LAKI UNTUK SEORANG LELAKI …
Cintaku yang terlarang …
Cintaku yang terindah …
Meski Akhirnya Aku harus kembali …
Pada cinta yang sesungguhnya …