Seperti melihat hitamnya langit malam yang tertutup mendung...Seperti melihat hitamnya bayangan tanpa cahaya...Tak ada harapan....hanya angan dan impian....Yang tak akan nyata.Hidup ku berjalan seperti hari-hari biasanya..melewati minggu demi minggu, melewati bulan demi bulan.
Aku hanyalah seorang lelaki biasa, yang mungkin tak memiliki kelebihan apapun, dan tak memiliki apa-apa di dunia ini, bagi ku semua hanyalah semu. Aku adalah seorang wiraswasta yang melewati hari dengan sederhana, tanpa banyak kejadian bahagia yang aku rasakan melintas dikehidupan ku.
Bagi ku hidup adalah sebuah jalan cerita takdir yang harus di selesaikan. Tapi aku hanya menyelesaikan jalan cerita takdir ku dengan cara yang sangat membosankan, hanya begini dan begini saja.
Ingin rasanya aku mengubah kehidupan ku menjadi lebih berwarna, tapi aku hanya sendiri.tidak ada yang tau apa yang aku inginkan. Walau sesungguhnya aku tidak menginginkan apa-apa, yang aku inginkan hanyalah kebahagiaan abadi yang mengisi hari-hari ku didalam perjalanan kehidupan ku.
Tapi dimana kebahagiaan abadi itu berada? Tak pernah ku temukan di diri ku, tak pernah ku temukan di kehidupan ku, apalagi...pasti tak akan pernah ku temukan di orang lain.
Walaupun belum pernah ku mencoba mencari kebahagiaan di dalam orang lain.
Di dalam hati aku bertanya "Apakah aku akan selalu melewati kehidupan ku hanya seperti ini?.Lelah rasanya.
Sudahlah...yang penting aku yakin hari esok akan selalu ada untuk ku.
Aku ingin sekali merasakan kehidupan yang berbeda. Tapi tak pernah aku mencoba mengubah kehidupan ku...Mengapa aku hanya bisa berharap...Tapi tak ada keinginan mencoba...Hari ini ku mencoba berada di tengah keramaian yang suasananya pasti lebih ramai dari tempat kerja ku.
Banyak sekali orang-orang berbeda di sana...dengan senyum mereka...dengan tawa mereka...dan dengan segala ekspresi kebahagiaan yang mereka punya.
Aku hanya diam, melihat sekeliling ku..tanpa bisa merasakan apa yang sedang mereka rasakan!
Ya...aku hanya duduk di dalam resto sederhana yang menyediakan fasilitas Wi Fi gratis, ditemani dengan segelas milk shake chocolate,dan sebuah Notebook yang selalu aku bawa kemana-mana untuk mencurahkan isi hati ku disetiap harinya, untuk mencari bahan-bahan tulisan ku, untuk mencari teman di facebook mungkin. Tapi tidak, aku tidak suka mencari teman di dunia maya, di dunia nyata saja aku tidak begitu memiliki teman, jadi untuk apa aku harus mencari teman yang tidak nyata di dunia maya.
Tampak sudah saatnya aku mengakhiri rutinitas ku yang sangat sederhana di hari ini, aku ingin pulang dan beristirahat untuk menghadapi hari esok lagi, yang mungkinakan sama saja.
Aku hanyalah bagian terkecil didalam roda kehidupan. Tak ada kawan...maupun lawan...Hanya sendiri...merasakan segalanya yang ada.
Ku harap tak selamanya aku seperti ini...
Tampaknya aku lelah dengan semua yang ada...aku ingin perubahan di dalam kehidupan ku. Tapi perubahan apa? Perubahan yang bagaimana? Yang penting, aku tidak mau dan selalu sendiri.
Apa mungkin aku harus cari pasangan? ya..biar bisa nemenin aku melewati hari-hari ku. Tapi tampaknya hanya ada di dalam angan-angan ku saja.
Untuk apa aku harus cari pasangan, yang mungkin hanya bisa menambah beban hidup....menyakitkan hati dan menghancurkan segalanya.
Aku percaya jodoh ditangan Tuhan. Manusia diciptakan berpasang-pasangan, kalau nanti sudah waktunya jodoh ku pasti akan datang sendiri, atas kehendakNya.
Mungkin ini semua memang saat-saat dimana aku harus melaluinya sendiri. Karena aku belum mau atau siap memiliki pasangan.
bukannya aku tidak mau atau tidak pernah mencoba, 3 kali aku mencoba untuk menjalin hubungan dengan wanita, tapi perasaanku hampa. Kalau aku paksakan untuk menikah dengannya, apakah aku tidak menambah dosa? Aku tidak bahagia dan dia juga tersiksa. Aku tidak tega untuk menyakiti wanita hanya gara-gara demi status, jika aku paksakan untuk menikah.
Yaaa...itulah aku yang sebenarnya. Aku adalah seorang gay!
Untuk cerita yang satu ini, dan untuk pertama kalinya. Pernah satu waktu saat aku kuliah dulu. Aku suka dengan laki-laki normal. Nama nya Deny, laki-laki tinggi, tidak terlalu tampan namun mampu membuat hati ini berdebar saat berada di dekat nya.
Semua rasa itu dimulai pada suatu pagi, saat dia tersenyum kepada ku, saat aku dan dia sama-sama sedang menunggu kelas dimulai. Dan perasaan suka itu belangsung hingga semester selanjutnya tanpa aku bisa mengatakan perasaan ku. Karena aku sangat tau diri dan aku benar-benar tidak bisa mengatakan " aku suka kamu, Den". Tapi perasaan itu tiba-tiba hilang, saat aku melihat dia bersama wanita pujaannya.
Saat itu aku sangat tersiksa karena cinta saya selalu bertepuk sebelah tangan.
Bodoh, mungkin boleh dibilang bodoh,bagaimana tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintai kawan laki-laki, sedang akupun laki-laki.
Aku terima bila di sebut bodoh karena memang bodoh, bagaimana pula tidak bertepuk sebelah tangan, aku bilang suka saja tidak dan bagaimana mau bilang, dia laki-laki dan aku pun laki-laki.
Aku serba salah kan?
Mungkin memang harus aku pendam dalam-dalam perasaan suka, walau sakit, tapi mungkin ini sudah takdir seorang gay.
Memang saat kuliah dulu banyak wanita yg minat dengan ku tapi hati tidak sedikit pun tertarik.
Laki-lakilah yg saya mau...aneh kan?...... lucu kan?...... bodoh kan?....
Sedikit cerita tentang perasaanku. Langsung saja, bila aku bisa hilangkan perasaan ku ini, pasti saat ini aku sudah menikah, aku tidak tau sampai kapan seperti ini,
Namun dalam setiap doaku, aku hanya berharap aku bisa terjaga selalu dari dosa-dosa.
Aku tidak mau sampai terjerumus kedalam dosa yg begitu besar, dengan cinta ini ....
Sekarang aku sadar kalau lelaki cinta pertama ku itu bukan jodoh ku dan memang pasti tidak akan menjadi jodoh ku. Karena sampai detik ini dia tidak ada untuk ku. dia tidak ada didalam cerita hidup ku. Hanya cinta terpendam belaka.
Lupakan saja. Mengapa harus ada kehidupan yang lain. Jika aku lebih tenang dengan melewati kehidupan ku sendiri. Kenapa harus ada orang lain didalam hidup ku. Jika hanya aku sendiri yang mampu mengerti aku.
Hari ini aku bertemu dengan teman lama ku. Seorang wanita yang sudah menikah. Dia datang pada ku dengan sejuta kisah sedihnya.wajahnya tampak berubah, banyak kesedihan mendalam disimpannya. Dia sedih karena kehidupan rumah tangganya yang tidak berjalan dengan lancar. "Oh..Tuhan..untung saja belum saatnya engkau memberikan kehidupan asmara pada ku. Untung saja aku masih melewati kehidupan sendiri tanpa orang lain didalamnya.karena aku tidak mau seperti teman lama ku yang sangat sedih hanya karena kehidupan asmaranya kacau.
Mengapa harus ada malam yang menggantikan siang.
Mengapa harus ada putaran waktu untuk menggantikan hari demi hari.
Mungkin agar aku bisa terus menemukan hari esok...Esok...dan esok kemudian nya lagi.
Malam ini aku hanya melihat satu bintang yang bersinar terang di langit. Menerangi gelapnya langit malam pada malam ini.
Bintang itu seperti aku, hanya sendiri!
Aku ingin menjadi seperti bintang itu, walaupun hanya sendiri tetapi memiliki sinar yang sangat terang.
Malam ini aku ingin bermimpi indah. bermimpi tentang kehidupan ku yang berubah menjadi sangat menyenangkan.
Tidak sendiri lagi, tidak membosankan lagi..dan tidak hanya begini-begini saja.
Mudah-mudahan saja!!!
Aamiin.