Minggu, 11 Mei 2014

Sulitnya JATUH CINTA

Langit begitu cerah...
tapi tak secerah hatiku...

Pagi ini, aku melamun dalam kesendirian ditemani secangkir kopi hangat, berdiri didepan pintu balkon.. Aku terhanyut dalam lamunanku.. Lamunan yg menyeretku mengingat masa-masa indah bersama sosok-sosok yang pernah mendampingiku dahulu.. Rasanya bahagia.. Lamunan yg indah.. aku tersenyum..

Tapi, seketika aku mengerutkan dahiku, masa-masa pahit pun menggelayuti fikiranku.. Memoriku masih dapat mengingat semua kejadian-kejadian yang menyakitkan yang pernah kualami dahulu.. Hatiku tersentak, aku marah, aku murka mengingat semuanya.. Rasa yang pedih dahulu meramaikan isi hatiku saat itu.. Senyumanku hilang seketika..
beberapa detik aku tersadar dan bangun dari lamunan.. Aku mengerti sekarang, keanehan pada diriku saat ini adalah akibat dari sebuah masa lalu..

betapa… SULITNYA JATUH CINTA.

Jatuh cinta itu…. indah..
aku sangat mengenal perasaan itu..
rasanya seperti jatuh kejurang yang penuh dengan bunga-bunga indah..
tak secercah debu pun yg dapat menghalangi rasa itu..

indah… indah sekali..

TAPI..

Kini aku lupa.. seperti apa rasanya JATUH CINTA????

sudah lebih dari 100 hari aku melangkahkan kakiku sendiri, tanpa sosok yang kupastikan untuk bisa berjalan disampingku..

Banyak yang berlomba menunjukkan dirinya dihadapanku seketika setelah aku melepaskan sosok kekasih terakhirku dibulan desember.. Kala itu, aku bagai seorang tahanan yang baru bebas dari cengkraman raja jahat yang menyekapku di menara tertinggi dan aku berhasil lari jauh meninggalkan istana yg penuh dengan kepahitan.. akhirnya aku dapat menghirup udara kebebasan meski dengan hati yang telah robek dan hancur..

Akulah… orang yang saat itu berdiri dengan separuh nafas dan segenggam hati yg penuh luka..

Saat itu.. detik-detik kulalui dengan dada yang sesak, hati yang hancur berkeping-keping, air mata yang terlalu indah untuk terus dijatuhkan.. rasanya ingin mati saja.. tapi, banyak sekali peri-peri yang tersenyum disampingku dan memberikanku semangat untuk bangkit dan kembali bersinar seperti dulu.. meski rasanya cahayaku sudah redup dan pudar, aku benar-benar merasa tak berdaya lagi. Seketika peri dihatikupun hadir dan menyadarkanku bahwa aku adalah lelaki beruntung yang pernah merasakan pahit beribu-ribu kali, karena pahit itulah yang memberikan ketegaran dan keteguhan pada sebuah hati, kepedihan-kepedihan itulah yang telah menjadikan sesosok diri semakin kuat.. ya, mataku terbuka, hatiku tersadar. aku pun berusaha untuk bangkit, dengan segala keyakinan, aku terus memotivasi diriku untuk mampu berdiri tegap lagi, dengan semangat yang membara aku terus mendorong hatiku untuk mampu melangkahkan kakiku lagi dengan seluruh keoptimisan.
Dan akhirnya.. aku pun ternyata mampu melewati semuanya, aku bisa menjadi sosok baru yang bisa berdiri dengan hati yang tegar. akulah… lelaki yang telah bangkit dari keterpurukan.

Dengan hati yang baru, jiwa yang sudah halus, aku berjalan melewati hari-hari yang telah kembali cerah dihadapanku. Rasanya udara yang kuhirup lebih bersih dari sebelumnya, rasanya pandanganku sudah kembali jernih, rasanya bibirku mudah sekali untuk tersenyum, kakiku pun semakin ringan dalam melangkah. aku menjadi sosok yg baru.. Terima kasih Tuhan sudah membuatku mampu untuk melewati masa-masa pahit itu..

Akupun kembali membuka pintu hati yang selama itu ku tutup..
Ternyata.. Mereka masih terus berlomba, terus berusaha memperlihatkan dirinya dihadapanku, menunjukkan dirinya untuk menjadi sosok yang pantas mendampingiku. Semakin banyak dan semakin ramai mengisi hari-hariku.. aku senang, dengan karakter-karakter dan sifat yang berbeda-beda mereka mewarnai hari-hariku. Aku tidak kesepian.. Aku kembali merasa menjadi seorang pangeran yang dihadapi oleh mereka yang terus tersenyum dihadapanku.

Kucoba untuk semakin membuka hatiku, satu persatu dari merekapun kucoba untuk berjalan bersama melangkah kedepan.. berbagai tawa, senyum dan keceriaan aku terima, hingga hari-hariku pun penuh dengan senyuman.
Tapi… entah mengapa, sudah lewat dari puluhan hari, tak ada satupun yang mampu menggerakkan hatiku untuk memilih salah satu dari mereka. Mereka semua rasanya tetap sama dipandanganku, semuanya sama.. tidak ada yang berbeda, tidak ada yang special. Kebaikan, keramahan, dan ketulusan yang mereka berikan rasanya tidak ada yang mampu untuk masuk kedalam hatiku. Entah mengapa…
Kucoba untuk terus membuka mata dan hatiku, memperhatikan setiap gerakan-gerakan yang mereka lakukan padaku, menerawang hati mereka yang terus ditujukan kepadaku, tapi.. tetap saja rasanya hambar didalam hatiku. Mereka terus mengetuk pintu hati ini, tapi tidak ada juga yg berhasil masuk kedalamnya.
Hingga muncullah salah satu dari mereka yang sedikit mampu untuk mulai masuk kedalam hatiku, tapi seketika terdengar sebuah teriakkan yang sangat tajam dari hatiku yg berontak,

"TIDAK.. jangan kau berikan dulu hatimu untuknya, tutuplah serapat-rapatnya, jangan saat ini, nanti saja, lihat dulu apakah ia tepat untuk kau jadikan pendamping???" kata-kata itu yang terus muncul dan mengguncang hati dan fikiranku. ada apa dengan diriku???

Yang kurasakan.. dibalik rasa membuka hati ini, ada sebuah ketakutan tersendiri yg terus menggelayuti fikiranku, aku takut.. aku tidak mau kembali mengulangi rasa pahit yg telah beribu-ribu kali kurasakan sebelumnya. aku tidak mau ada sedikitpun ‘kerusakan’ pada diri mereka yg akan menimbulkan kepahitan dihidupku lagi. Aku terlalu takut untuk menghadapi hal yang seperti itu lagi.. mungkinkah sebenarnya aku masih belum siap untuk membuka hatiku???

Ku jujurkan pada semua, apa yang kurasakan, kukatakan pada mereka bahwa aku tidak mau mengalami sebuah perjalanan dalam menjalani hubungan yang pada akhirnya akan menjadi bumerang lagi bagi hatiku.

AKU MENCARI PASANGAN HIDUP, BUKAN MENCARI PACAR.

Kutegaskan pada mereka. Tiba-tiba muncul sebuah keputusan "aku tidak mau berkomitmen, aku hanya ingin menjalani semua ini seperti air yang mengalir, hingga Tuhan menjawab, inilah jodohku”.

Entah kalimat itu adalah sebuah ketepatan untukku atau akan menjadi sebuah keterambangan yang akan kembali menyerbuku. aku tidak tau, yang pasti aku hanya yakin dengan sebuah keputusan yang sudah kulontarkan.

Ternyata.. kekasih-kekasihku itu masih terus tersenyum padaku, mereka terus mengisi detik demi detik di hidupku kini. entah apa yang sebenarnya mereka rasakan, entah apa yang kini mereka fikirkan, aku hanya mampu terus menegaskan hal itu.

Lebih dari 100 hari ini pun rasanya masih sama seperti itu.. Masih tidak ada yang berbeda di hatiku. Ada setitik harapan yang menggelayuti hati dan fikiranku, harapan untuk merasakan JATUH CINTA.

Tapi ternyata tidak.. tidak sama sekali hingga saat ini. mungkin CHEMISTRY itu sudah hilang, entah hilang dari diriku atau dari diri mereka yang tak mampu memasuki hatiku.

Sungguh.. betapa SULITNYA JATUH CINTA.
Sepertinya dinding hati ini terlalu kokoh untuk diruntuhkan, terlalu kuat berdiri hingga tak satu sosokpun yang mampu merobohkan tiangnya dan tak satupun yang berhasil untuk menerobos kedalamnya.

Masa lalu, ribuan pahit dan ketakutan.. mungkin itulah alasan yang membuat aku menjadi seorang laki-laki yang terus mencari kesempurnaan dari sebuah sosok saat ini. Rasanya semuanya kurang, rasanya semuanya tidak tepat untukku, sungguh.. rasanya aku benar-benar ingin menemukan sosok yang SEMPURNA.

Aku tau, tidak ada satupun orang yang sempurna di dunia ini, tapi aku hanya ingin menemukan sosok yang cukup sempurna di mata dan hatiku, sosok yang mampu masuk kedalam hatiku dan bersandar didalamnya, hingga aku takkan lagi merasakan… SULITNYA JATUH CINTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar